Fan Zone Sepi, Tiket Belum Terjual Habis Jelang Inggris vs Prancis
Beda sekali suasana di Donetsk dengan Kiev. Kota di kawasan timur Ukraina yang jadi tempat pertandingan babak penyisihan Grup D itu –terdiri dari Inggris, Prancis, Swedia dan tuan rumah Ukraina—itu terlihat kurang kemeriahannya dalam menyambut pesta sepak bola bangsa Eropa itu.
Wartawan Satelit News Agung Pamujo sempat kaget ketika datang ke kawasan untuk suporter (Fan Zone) yang disediakan Panpel Euro 2012 di Taman Rekreasi Scherbakova. Hingga pukul 12.00 waktu setempat –atau hanya enam jam menjelang kick off pertandingan Inggris v Prancis—tempat rekreasi yang berada di pinggiran Kolam Kota amPertama (1st City Pond) itu, terlihat tidak begitu ramai.
Tidak begitu banyak terlihat suporter bergerombol di taman yang bagian memiliki deretan air mancur di jalan utamanya itu. Hingga satu jam berada di Fan Zone pada siang itu, wartawan koran ini menemui tidak lebih dari empat kelompok suporter, masing-masing terdiri dari tidak lebih empat orang. Tiga kelompok suporter Inggris, satu dari Perancis.
Selain itu, panggung utama di kawasan Fan Zone Donetsk juga kosong melompong, hingga menjelang jam 1 siang waktu Kiev, atau lima jam sebelum kick off Inggris versus Prancis. Jangankan ada pertunjukkan, di panggung seluas 10 x 20 itu juga sama sekali tidak terlihat peralatan musik atau sound system.
Ini sangat beda dengan yang terlihat di Fan Zone di Kiev. Sejak Minggu (10/6), area suporter yang ditempatkan di Jalan Kreschatyk, Kiev itu selalu meriah. Panggung utama selalu diisi dengan pertunjukan musik, yang lantas ditayangkan melalui dua layar lebar di Fan Zone tersebut. Jika pemain musik tengah istirahat, layar raksasa juga tidak kosong, karena diisi film animasi.
Selain itu, di sepanjang jalan Kreschatyk itu juga banyak terdapat tenda-tenda penjual makanan dan minuman sponsor Euro 2012. Juga tempat penjualan souvenir resmi, official fan shop Euro 2012.
Fan Zone di Kiev sangat meriah karena begitu banyak suporter yang berkumpul di sana, dengan atribut khas masing-masing. Mayoritas yang banyak terlihat adalah suporter dengan atribut kuning biru, yakni dari Swedia. Selain juga, dari Ukraina sendiri, yang kebetulan warna atributnya juga kuning biru. Pertandingan perdana di Kiev kemarin memang mempertemukan Ukraina v Swedia.
Sementara di Fan Zone Donetsk tidak banyak suporter berkaus Inggris atau Prancis yang bertanding kemarin. Jangankan kerumunan suporter di depan panggung, yang melintas di jalanan utama taman tempat Fan Zone Donetsk juga tidak banyak.
Demikian pula, tenda-tenda penjual makanan dan minuman, juga tidak begitu ramai. Padahal, saat itu waktunya jam makan siang.
Bisa jadi, karena jarak antara Fan Zone di Taman Scherbakova dengan stadion Donbass Arena, Donetsk relatif jauh. Yakni, hampir empat kilometer. Sehingga, suporter yang tidak punya tiket masuk ke stadon pun memilih untuk berkumpul di sekitar stadion.
Memang, saat berjalan dari Taman Scherbakova menuju stadion, banyak terlihat suporter bergerombol. Mereka memilih berkumpul di taman-taman lain yang lokasinya di sekitar Donbass Arena.
Kemungkinan lain, memang tidak banyak suporter dari Inggris dan Prancis yang datang ke Donetsk. Bisa jadi karena Donetsk adalah kota dengan jarak relatif paling jauh dari Prancis, maupun Inggris.
Namun, bisa jadi sepinya suporter Inggris dan Prancis ke Donetsk ini juga terkait dengan mahalnya tarif penginapan di Donetsk. Selain itu, kota pertambangan yang dibangun pengusaha bernama John Hughes itu – yang ironisnya adalah keturunan Inggris—dinilai masyarakatnya rasis.
Padahal, biasanya orang Inggris sangat gila tiket bola, dan setia mengikuti timnasnya bertanding ke mana pun. Apalagi, dalam even sebesar Euro 2012 ini.
Saat berangkat dengan kereta cepat Ukrainan exprDoneess dari Kiev ke Donetsk Minggu (10/6) malam, juga tidak banyak ditemui rombongan suporter Inggris maupun Prancis. Hanya ada tidak lebih dari 10 suporter Inggris yang sepanjang perjalanan, terus minum dan bernyanyi-nyanyi di kereta.
Saat tulisan ini dibuat, memang belum diketahui apakah stadion juga tidak akan penuh dengan suporter dua negara kuat untuk ukuran sepak bola Eropa itu. Yang pasti, hingga beberapa jam menjelang pertandingan, tiket pertandingan belum terjual habis. (*)