Calon Bupati Kedepan Harus Visioner

F-DISKUSI PUBLIK MILAD PKS-HENDRA

JATIUWUNG, SNOL Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kemacetan serta masalah sosial yang terjadi di DKI Jakarta akan melanda Kabupaten Tangerang. Untuk itu, Bupati Tangerang kedepan haruslah seorang yang memiliki visi jauh ke depan dengan memiliki perencanaan yang prospektif.
Penegasan itu disampaikan Mas Iman Kusnandar, Rektor Universitas Islam Syech Yusuf   (Unis) Tangerang saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Dalam Rangka Milad PKS ke-14 di Rumah Makan Saung Kuring, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Minggu (10/6). Pembicara lainnya adalah Redaktur Senior Satelit News Ikhsanuddin Tamara dan anggota DPRD Kab Tangerang dari PKS, Sapri.
Menurut  Iman, dengan letak wilayah Kabupaten Tangerang yang berbatasan langsung dengan ibukota membuat Kabupaten Tangerang menjadi wilayah yang sangat diperhitungkan karena menjadi daerah penyangga ibukota, baik dari segi perekonomian, pemukiman serta perindustrian.
Namun begitu, jika keuntungan tersebut tidak digarap dengan serius lewat kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bupati kedepan, maka bukan tidak mungkin lima tahun kedepan Kabupaten Tangerang akan memiliki masalah yang sama peliknya dengan  yang dihadapi oleh Jakarta. “Bupati kedepan haruslah memiliki visi yang bisa membuat kebijakan yang sifatnya jangka panjang, sehingga pembangunan bisa berjalan berkesinambungan,’ ujar Iman.
Iman mengatakan, Bupati kedepan juga harus memiliki kemampuan budgeting yang handal karena hampir sama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, pengeluaran untuk biaya pegawai lebih tinggi dibanding dengan biaya pembangunan itu sendiri. “Kalau diibaratkan saat ini, biaya untuk membayar tukang lebih mahal dibanding kita membangun rumahnya, tentunya hal ini sangat tidak benar,” jelas Iman.
Redaktur senior Satelit News Ikhsanuddin Tamara mengatakan, kelemahan yang ada di pemerintahan saat ini termasuk Kabupaten Tangerang adalah tidak tersedianya data yang bisa diakses langsung baik oleh media maupun masyarakat mengenai kondisi riil yang ada di Kabupaten Tangerang. Padahal data-data yang tersedia tersebut akan mempermudah untuk merancang konsep pembangunan tepat yang bisa diaplikasikan di Kabupaten Tangerang.
“Walaupun kita telah berada di zaman reformasi, namun pergerakannya dibanding orde sebelumnya sangat lambat, kurang terlihat perubahan yang signifikan dalam kebebasan informasi,”jelasnya. Para pemimpin dan calon pemimpin baik di pusat maupun daerah dinilainya saat ini lebih sering berperan sebagai figur publik yang lebih menonjol kemasannya dibanding isi.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sapri anggota DPRD Kabupaten Tangerang. Menuurt Sapri, saat ini DPRD kurang dilibatkan dalam perencanaan pembangunan maupun evaluasinya karena mereka seringkali mendapat laporan yang sudah jadi, bukannya apa data riil di lapangan. “Sering kali kami mendapatkan laporan yang memang telah dibuat oleh pemerintah, tetapi data aslinya tidak pernah kami dapatkan,” jelasnya. (hendra/made)