Muda dan Peduli Lingkungan
TANGERANG,SNOL—Peduli lingkungan sudah menjadi kewajiban setiap insan manusia. Kegiatan mengajak masyarakat mencintai lingkungan juga turut dilakukan Hilo Green Ambassador,
suatu komunitas mahasiswa yang terdiri dari kampus di Tangerang Raya dan Jakarta.
Koordinator Hilo Green Community Tangerang Shandy Izabal Maula mengatakan, Tangerang Raya baik kota, kabupaten, dan tangsel sebagai wilayah perbatasan ibukota sudah pasti akan menjadi tempat persinggahan pelancong. Pertumbuhan penduduk semakin meningkat, pengguna kendaraan bertambah, termasuk ekonomi dan pastinya gedung-gedung menjulang tinggi. Dari sini, bisa dilihat jumlah polusi yang dihasilkan setiap harinya, mulai dari polusi udara dan air.
“Kami prihatin dengan wilayah kami yang sudah hampir sama seperti Jakarta, padat dan polusinya sanngat banyak,” katanya. Lanjut Shandy, kesadaran tersebutlah, mahasiswa yang tergabung di dalam HGCT ikut serta di dalam menjaga lingkungan di Tangerang Raya. Mulai dari mensosialisasikan menanam pohon, mendaur ulang sampah dan memanfaatkan limbah kepada anak-anak dan ibu rumah tangga.
Target utamanya, memberikan kesadaraan kepada masyarakat akan pemntingnya menjaga lingkungan. Dimulai dari pintar memilih sampah antara sampah organik dan anorganik. Sampah yang ada diolah seperti sampah organik diantaranya kertas, botol plastik, kardus, dan lainnya. sementara sampah anorganik diantaranya, daun, kotoran hewan dan lainnya.
Padahal, dari jenisnya sampah bisa didaur ulang. Bahkan berguna dan bisa menghasilkan barang-barang yang bernilai ekonomis. Menurut Shandy, mungkin orang tidak bisa berpikir kalau dompet bisa dibuat dari plastik dan kertas bekas. Kalau ini diolah, bisa menambah penghasilan bagi pengelola dan bisa membuka lapangan pekerjaan.
“Kalau belum terpikir, pasti main buang-buang saja, makanya tugas kita terus mengingatkan masyarakat,” ujarnya. Selain itu, sampah dari dedaunan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang menyuburkan tanaman. Itu artinya bahwa tidak ada sampah yang tak bermanfaat. Sekalipun ada yang tidak bermanfaat, itu bisa diatasi dengan mengubur atau menghancurkan.
Ia menambahkan, belum lama ini pihaknya melakukan operasi semut di sepanjang pantai Untung Jawa dan menanam tanaman bakau atau mangrove. Dia juga mengikuti Hilo National Green Camp. Pertemuan itu merupakan perkumpulan mahasiswa yang peduli lingkungan se Indonesia untuk membahas tentang isu lingkungan dan sharing kegiatan yang sudah dilaksanakan.
“Kami ingin kota ini sejuk ditumbuhi tanaman dan masyarakatnya sadar terhadap lingkungan,” pungkasnya. (widiawati/gatot)
Tinggalkan Balasan