Sekolah Swasta Protes Proyek Pembangunan 1.000 Kelas Kota Tangerang
TANGERANG,SNOL Program pemerintah membangun 1000 Ruang Kelas Baru (RKB) di 13 kecamatan Kota Tangerang diprotes oleh kalangan praktisi pendidikan dari sekolah swasta.
Ketua Lembaga Pusat Peng¬kajian Pemerintahan Pendi¬dikan dan Kesehatan Nusan¬tara (Lempak) Kota Tangerang Mahmudin mengungkapkan, kebijakan ini hanya sepihak karena hanya memfokuskan pembangunan sekolah neg¬eri.
Program ini dianggap akan mematikan sekolah-sekolah swasta yang sudah berdiri. Padahal sekolah swasta sangat berperan dalam mem¬bantu pemerintah meningkat¬kan mutu pendidikan di Kota Tangerang.
“Paling menyakitkan saat analisa yang dilakukan Di¬nas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang untuk melihat ke¬butuhan bangunan sekolah, hanya melihat jumlah sekolah negeri yang berjumlah 24. Pa¬dahal, SMP jumlahnya menca¬pai ratusan baik negeri mau¬pun swasta,”keluhnya kepada Satelit News, kemarin.
Mahmudin yang juga mengajar disalah satu seko¬lah swasta menilai, analisis Dindik dianggap tidak adil terhadap sekolah-sekolah swasta. Bahkan, analisa ini di¬anggap mendiskreditkan seko¬lah swasta karena tidak pernah dilibatkan dalam menentukan suatu kebijakan.
Menurutnya, dilihat dari jumlah lulusan sekolah dasar, memang jumlahnya tidak akan tertampung ke SMP neg¬eri. Hal itu dikarenakan Dindik hanya melihat dari sisi sekolah negeri, padahal di viagra soft gel sekeliling sekolah negeri berdiri sekolah-sekolah swasta yang mampu bersaing dengan sekolah neg¬eri.
“Lagi pula membangun 1000 ruang kelas baru bukan kondisi yang kritis, toh masih ada sekolah-sekolah swasta yang bertahan,”ujar laki-laki yang menggunakan kemeja putih ini.
Selain itu, rencana ini sep¬erti tergesa-gesa tanpa ada pengkajian lebih mendalam. Jangan sampai setelah sekolah dibangun perangkatnya tidak tersedia, mulai dari fasilitas bangunan, tenaga pengajar, lahan, bahkan siswa.
“Lebih baik dimaksimalkan saja fasili¬tas di sekolah-sekolah negeri, jangan sampai masyarakat hanya mengejar sekolah neg¬eri karena gratis saja bukan keunggulan maupun kualitas sekolah,”paparnya.
Kepala SMP Harapan Bangsa Diantoro mengungkapkan, pembangu¬nan ini merupakan ancaman bagi sekolah-sekolah swasta di Kota Tangerang. Menurut¬nya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur domisili saja sudah membunuh sekolah swasta ditambah dengan pem¬bangunan gedung baru ini. Dirinya lebih sepakat, kalau anggarannya dialokasikan un¬tuk membantu membangun sekolah-sekolah swasta yang masih merintis.
“Ini sangat ancaman bagi kami sebagai sekolah swasta, harusnya pemerintah bisa melihat juga perkembangan dan membantu sekolah swasta yang masih membangun, ka¬lau rencana ini diselenggara¬kan sekolah swasta yang ma¬sih merintis bisa-bisa gulung tikar,”pungkasnya.(widiawati/ aditya)