KA Merak-Madiun Andalan Baru Pemudik

F-PERESMIAN KA MERAK_MADIUN-RONALD S BNN

MERAK, SNOL Kereta api ekonomi AC yang melayani lintas Merak-Madiun, resmi beroperasi. Rangkaian kereta api baru produksi lokal PT INKA Madiun itu menghabiskan dana Rp 174 miliar.

KA Krakatau memiliki delapan rangkai gerbong, dimana dua di antaranya diperuntukan khusus penyandang kekurangan fisik dan lansia.

Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, kereta api lintas tersebut menjadi transportasi pilihan selain kendaraan bermotor.

”Dengan adanya kereta api yang melintas dari Merak hingga Madiun ini diharapkan dapat mempermudah para pemudik. Apalagi Stasiun Merak ini berada persis di sebelah Pelabuhan Merak, jadi bagi pemudik yang ingin meneruskan perjalanan dari Sumatera ke Jawa, akan lebih mudah dengan kereta api ini,” kata dia, Rabu (24/7) saat meresmikan pengoperasian KA Krakatau.

Pengoperasian KA Krakatau merupakan sebagian perwujudan nyata dan komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa transpor tasi pada saat Lebaran. ”Adanya kereta api ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di jalan raya,” harapnya.

Nama Krakatau diambil dari nama pulau yang berada di Selat Sunda. ”Biar orang mudah mengenalnya bahwa kereta api ini berangkat dari Banten,” kata Mangindaan.

Dalam satu kali keberangkatan, KA Krakatau dapat mengangkut sedikitnya 768 penumpang. Berangkatan dari Stasiun Merak yaitu pada pukul 8.45 WIB dan berangkat dari Stasiun Madiun pada pukul 8.50 WIB dengan harga tiket sebesar Rp180.000.

KA Krakatau akan menempuh jarak total sekitar 825 km dengan lama perjalanan selama 16 jam. Perjalanan KA Krakatau dari Merak ke Madiun akan berhenti di beberpa stasiun seperti Stasiun Cilegon, Serang, Rangkasbitung, Parungpanjang, Pasar Senen, Cirebon Prujakan, Prupuk, Purwokerto, Gombong, Karanganyar, Kutoarjo, Wates, Lempuyangan, Solo kota, Walikukun dan berakhir di Madiun.

Gubenur Banten Ratu Atut Chosiah menyatakan peresmian KA Krakatau yang bertepatan dengan musim mudik sangat tepat dan membantu. ”Kereta ini diharapkan dapat membantu para pemudik dari Jawa atau dari Sumatra. Dan pe-mudik bisa nyaman,” kata Atut.

Atut juga menilai, tarif yang ditawarkan cukup terjangkau sehingga bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah. ”Kereta api itu pilihan transportasi murah dan nyaman yang bisa dijadikan pilihan untuk mudik,” pesan Atut. (k-15/igo/deddy/bnn)