Sering Kena Tilang, Sopir Blokir Jalan Tilang
TANGERANG,SNOL—Kemacetan parah terjadi selama lebih dari tiga jam di kawasan Lippo Karawaci, Tangerang, Rabu (18/3). Macet terjadi menyusul aksi ratusan sopir angkutan kota (angkot) trayek memblokir pertigaan Lippo Karawaci.
Blokir jalan dimulai pukul 10.00 pagi dan viagra online pharmacy no prescription baru benar-benar berakhir pukul 13.00 siang. Para sopir angkot yang berunjukrasa berasal dari trayek R – 06 jurusan Legok-Pos, R – 06A jurusan Bonang-Cikokol, R – 06B Jurusan Malabar -Summarecon dan R – 13 jurusan Legok Pos. Sopir yang biasa beroperasi di kawasan Lippo Karawaci memblokir pertigaan dengan memarkirkan kendaraannya di tengah jalan. Selanjutnya, mereka memaksa rekan-rekannya yang masih ‘menarik’ penumpang untuk bergabung. Para penumpang yang berada di angkot pun terpaksa turun dan berjalan kaki menuju tempat tujuan.
Sopir angkot sempat berorasi dalam aksi unjukrasa itu. Mereka menyampaikan aspirasi menolak larangan memasuki area Lippo Karawaci dari arah Legok yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang. Setelah itu, dengan menaiki truk, pengunjukrasa mencopot plang larangan memasuki kawasan Lippo.
Ketua Paguyuban Sopir Angkot R – 06 A, Erwin Nikosat menjelaskan para sopir terpaksa mengadakan aksi demo karena terganggu dengan adanya larangan memasuki kawasan Lippo Karawaci dari arah Legok. Selama ini, sopir angkot R-06 A harus berjalan lurus dari arah Legok dan tidak boleh berbelok memasuki Lippo Karawaci secara langsung. Mereka harus lurus terlebih dahulu ke arah Palem Semi dan memutar di U-Turn RS Qadr baru kemudian masuk ke arah Lippo. Apabila melanggar, para sopir terkena tilang.
“Aksi demo ini sebagai bentuk perlawanan terhadap aturan yang merugikan para sopir angkot. Banyak sopir yang kena tilang karena berbelok langsung ke arah Lippo dari Legok. Larangan belok ke Lippo Karawaci sudah berlangsung sejak Januari 2015 ini,”ujar Erwin ditemui di fertilityroad.com lokasi demonstrasi, kemarin.
Yudi, sopir angkut R – 06 mengaku sejak adanya larangan tersebut, pendapatannya menurun drastis. Sehari-hari dia mendapatkan uang sebanyak 400 ribu rupiah dari ‘narik’ angkot dengan kewajiban menyetorkan uang sewa ke pemilik mobil sebanyak 170 ribu rupiah. Sebelum adanya larangan, jumlah itu bisa terpenuhi. Tapi kini jumlah pendapatannya turun menjadi tidak menentu.
“Kadang 200 ribu, kadang 300 ribu. Buat setoran saja susah karena penumpang berkurang dan setiap hari juga ada macet panjang di pertigaan Lippo Karawaci. Macet membuat penumpang malas naik angkot,”ujar Yudi.
Pemilik angkut R 13, Tentri Yadi mengatakan para sopir sering mengeluhkan setoran angkutan mulai berkurang akibat larangan memasuki Lippo dari arah Legok secara langsung. Karena itu, dia mengharapkan agar pihak Pemkab Tangerang tidak seenaknya memasang aturan yang merugikan pengusaha sopir angkot.
“Aturan ini merugikan pengusaha kecil seperti kami. Lippo Karawaci seharusnya tidak semena-mena. Dulu waktu sepi, trayek boleh masuk. Sekarang sudah ramai kok angkot seakan disingkirkan,”ujarnya.
Demonstrasi ini menimbulkan kemacetan panjang ke berbagai arah menuju kawasan Lippo Karawaci. Macet terlihat di jalan menuju Palem Semi Kota Tangerang maupun Legok, Kabupaten Tangerang. Kemacetan juga terjadi di jalan menuju Binong.
Seorang pengguna jalan, Siti Aminah mengatakan harus berjalan kaki dari depan RQ Qadr hingga Binong karena tak ada angkot. Dia berjalan bersama anak-anak sekolah yang juga tidak mendapatkan angkutan umum.
“Saya berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi,”ujar Siti Aminah.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno mengatakan untuk sementara pihaknya menuruti keinginan para sopir yang berunjukrasa. Dishub menghapuskan larangan Angkot dari arah Legok memasuki Lippo secara langsung. Kami akan melakukan kajian ulang terkait aturan itu.
“Kami memasang aturan ini berdasarkan permintaan Lippo Karawaci . Pihak Lippo menginginkan arus lalu lintas di wilayahnya berjalan rapi. Tapi untuk sementara, aturan ini kami tidak berlakukan,”tandas Nono. (mg26/gatot)