PT Mayora Klaim Tak Buang Limbah
CIKUPA,SNOL—PT Mayora – Torabika merespon demonstrasi warga Bitung Jaya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang terkait saluran pembuangan limbah ke Danau PT Jabarwood, Jumat (13/3) lalu.
Perusahaan produsen kopi itu membantah membuang limbah ke danau yang digunakan warga Bitung Jaya untuk kebutuhan mandi dan wow look it lain-lain.
General Affair PT Mayora, Teja mengungkapkan perusahaannya selalu melakukan uji laboratorium limbah yang dihasilkan setiap tiga bulan sekali. Uji lab melibatkan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tangerang.
“PT Mayora adalah perusahaan besar. Kami uji lab limbah setiap tiga bulan sekali. Kami tidak membuang limbah ke PT Danau Jabarwood. Yang kami salurkan ke PT Jabarwood adalah air hujan dan air. Bukan limbah,”ujar Teja, Minggu (15/3). Dia menambahkan, pihaknya mengantongi izin-izin resmi terkait pengelolaan limbah maupun produknya. Karena itu, dia berharap agar masyarakat di sekeliling perusahaan tidak selalu menyudutkan perusahaannya terkait persoalan limbah.
HR Hour Regional Mayora, Mukhlis mengungkapkan sampai saat ini pihak perusahaan selalu berusaha memberikan yang terbaik buat masyarakat sekitar. Ia juga berkonsultasi kepada BLHD supaya selalu mengecek limbah yang ada di perusahaannya. Ia pun mempersilahkan warga bilamana akan diadakan tes terhadap air limbah yang diperkarakan warga Bitung Jaya.
“Silahkan jika masyarakat mau mengambil pengecekan air limbah lagi karena pada dasarnya perusahaan siap bertanggung jawab kalau tidak sesuai prosedur yang ada,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya warga dari tiga rukun tetangga Kampung Pulo Desa Bitung Jaya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang berunjukrasa, Jumat (13/3) siang. Mereka menggelar aksi menutup saluran limbah yang diduga milik PT Mayora dan PT Torabika Eka Semesta. Saluran itu mengalirkan limbah ke danau yang ada di tengah perkampungan.
Massa memulai aksinya dengan mendatangi pabrik PT Torabika dan PT Mayora. Tapi, mereka tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan pabrik oleh sekuriti. Kecewa aksi mereka tak mendapatkan tanggapan, massa yang terdiri dari pemuda dan ibu – ibu menuju ke belakang pabrik.
Di sana, mereka memecah massa menjadi tiga. Masing-masing kelompok melakukan penutupan saluran yang mengalirkan limbah ke danau PT Jabarwood. Massa menutup saluran menggunakan karung pasir dan tanah.
“Air di danau PT Jabarwood biasanya kami pakai untuk mandi. Terkadang juga kami masak untuk air minum. Tapi sejak tiga bulan terakhir, baru terasa ada perubahan. Airnya membuat gatal-gatal, kadang bau seperti kotoran kucing, warnanya berubah jadi keruh dan keluar uap. Ikan-ikan juga mati. Kami duga ini akibat pembuangan limbah dari PT Mayora dan PT Torabika ke danau PT Jabarwood,”ungkap Muhammad Dedi, tokoh masyarakat Bitung Jaya dalam aksi tersebut. (mg26/gatot)