Pemkab Genjot Home Industri Pengolahan Ikan
TIGARAKSA,SNOL—Home industri pengolahan ikan digenjot untuk membantu Pemkab Tangerang dalam mewujudkan gerakan gemar makan ikan tahun ini.
Pemerintah menilai produk ikan saat ini masih monoton, sehingga dikhawatirkan menurunkan minat masyarakat.
Kepala Dinas Kelautan dan only best offers Perikanan, Herry Wibowo mengatakan, saat ini konsumsi ikan di Kabupaten Tangerang masih perlu ditingkatkan melalui gerakan gemar makan ikan. Untuk memancing minat masyarakat, Pemkab Tangerang mendorong kelompok home industri pengolahan ikan untuk berperan aktif.
“Untuk menunjang konsumsi makan ikan, kami akan merubah tampilannya supaya produk ikan sendiri tidak monoton. Pemerintah akan mengolah dan menjadikan ikan seperti trend yang sudah ada, semisal menjadikannya bakso ikan, stik ikan ataupun makanan yang sekarang lagi digemari seperti nugget,” ujarnya, Kamis (12/3).
Lanjut Herry, pemahaman tentang manfaat mengonsumsi ikan di kalangan masyarakat masih rendah. Padahal, mengonsumsi ikan sangat bagus dibandingkan mengonsunsi telur dan daging. Selain tidak mengandung kolesterol, ikan juga banyak mengandung omega tiga yang baik untuk perkembangan otak.
“Untuk ikan air tawar itu yang bagus lele, sedangkan untuk ikan laut yang bagus itu bandeng. Dua ikan tersebut sangat baik, juga tekstur dagingnya jika dibuat menjadi bakso ataupun nugget,” terangnya.
Kepala Bidang Pengawasan Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Khoirul Latif menambahkan, pihaknya sudah melakukan pembinaan terhadap ibu-ibu PKK di tiap-tiap kecamatan, untuk berlatih membuat ikan menjadi makanan favorit yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
“Hampir 60 persen kecamatan di kabupaten kami berikan pelatihan cara membuat nugget, bakso, stik dan lain-lain. Kami juga mengajarkan bagaimana caranya mengolah rumput laut menjadi makanan yang mampu menarik perhatian masyarakat,” katanya.
Lanjut Latif, untuk sementara hasil produksi ikan yang sudah jadi dikirim kepada kelompok-kelompok yayasan ekonomi yang kemudian dioper kepada para pelaku pasar untuk dijual kepada masyarakat. Dinas Kelautan dan Perikanan juga menggandeng Dinas Kesehatan untuk memastikan hasil produksi yang sudah jadi bebas dari segala macam penyakit.
“Masyarakat akan ikut pelatihan lebih dulu. Setelah mendapat sertifikat baru bisa memproduksi bakso ikan. Seperti hasil bakso yang sudah jadi itu ada penampungnya di daerah Cituis, Tanjung Pasir dan Sepatan. Hasilnya kan lumayan, selain orientasi pada ekonomi tentu juga bisa dinikmati sendiri oleh keluarga. Kami juga akan memperhatikan kualitas dan mutu hasil produksinya, agar tidak sembarangan dijual kepada masyarakat sebelum ada hasil uji lab nya dari Dinkes,” pungkasnya. (mg27/aditya)
Tinggalkan Balasan