Penembak Titin Diduga Anggota Polsek Kembangan
PANDEGLANG,SNOL—Identitas penembak Titin, ibu rumah tangga yang tewas ditembus peluru saat sedang mencari jamur di sawah, Kamis (12/3) lalu, akhirnya terkuak.
Pelaku penembakan terhadap warga Ciseukeut Barat, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Pandeglang itu diduga anggota Polsek Kembangan Jakarta Barat.
Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Gatot Priyanto mengatakan pelaku salah tembak diduga anggota polisi dari Polsek Kembangan, Jakarta Barat karena diketahui sedang melakukan pengembangan kasus begal di wilayah tersebut. Ia juga menyatakan, sebelum melakukan pengejaran ke tempat kejadian perkara, tiga anggota Polsek Kembangan sudah berkoordinasi dengan Polsek Panimbang. Kemarin, Polres Pandeglang mengirimkan satu tim khusus ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendapatkan informasi.
“Kami dalami dan olah TKP lagi untuk mendapatkan informasi yang lebih serta barang bukti lainnya,” kata AKP Gatot, Jumat (13/3).
Kapolda Banten, Brigjen Boy Raffly Amar mengungkapkan, sudah ada enam saksi yang diperiksa terkait kasus peluru nyasar yang menewaskan Ibu muda beranak tiga itu. Selain itu, Mapolda Banten juga telah mengantongi nama-nama anggota Tim Buser Polres Jakarta Barat yang melakukan pengejaran terhadap pelaku Curanmor di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang tersebut. Kepastian didapatkan lantaran jajaran Mapolres Jakarta Barat telah datang ke Mapolda Banten. Namun Kapolda tak membeberkan siapa saja para anggota Tim Buser tersebut.
“Memang benar pada waktu itu tim (Buser) dari Jakarta sedang melakukan pengejaran pelaku pencurian kendaraan bermotor. Atasannya juga sudah datang ke kita (Mapolda), dan pada waktu itu tim dari Jakarta sudah menyita sebanyak lima sampai 10 unit kendaraan bermotor. Mereka melakukan pengejaran sampai subuh hinga ke daerah Panimbang,”ungkap Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, saat ditemui usai menghadiri acara Panen Raya Padi, di Kecamatan Panimbang, Jumat (13/3).
Ditanya soal proses hukumnya, lanjut Boy, itu akan diserahkan Mapolda Metro Jaya. Apabila nanti terbukti, itu kelalaian anggota maka bisa dijerat sebagai pelanggaran kode etik. Bahkan, juga dijerat secara pidana.
“Jadi ini masih berjalan dulu tetapi kita sudah mendapatkan data-datanya dan kita sudah kantongi nama-nama tim yang bertugas pada kemarin pagi lalu (Kamis, 12/3). Selain itu saksi juga sudah kita periksa. Visum juga sudah dan proyektil sudah kita amankan. Mudah-mudahan nanti secepatnya ada titik terang,”katanya.
Saat ditanya soal senjata yang menewaskan Titin, Kapolda belum memastikannya. Menurut Boy Rafli, akan dilihat terlebih dahulu apakah tersangka begal yang dikejar juga bersenjata. Berdasarkan informasi, tersangka begal yang dikejar berjumlah dua orang sementara dari Polres Jakarta Barat sebanyak empat orang. Namun Kapolda menegaskan, jika terbukti peluru itu berasal dari anggota maka akan dijatuhi sanksi tegas.
“Kalau memang nantinya terbukti itu kasus salah tembak, mereka bisa terkena kode etik dan bisa pidana juga karena kelalaiannya,” tegas Boy lagi.
Terpisah, ayah Titin, Sutarpan mengatakan anaknya sudah dimakamkan. Soal kelanjutan hukum atas kasus itu, pihak keluarga mengaku sepenuhnya menyerahkan kepada pihak kepolisian. Dia hanya bisa berharap kasus yang menewaskan anaknya itu bisa diproses sampai tuntas.
“Kalau proses pemakan tadi sudah dilakukan, sekitar pukul 09.30. Tetapi kami meminta pihak kepolisian bisa mengusut sampai tuntas kasus ini. Karena dugaan salah tembak ini hingga menghilangkan nyawa keluarga saya,” harapnya.
Dede Kartomo, suami korban berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Jangan sampai kasus itu terhenti begitu saja. Istrinya meninggalkan tiga orang anak yakni Caca Hermawan (7), Samsul Fahri (9), dan Ridwan Saputra (1,5) yang semuanya masih butuh perawatan dari seorang ibu.
“Saya sedih karena anak saya yang masih kecil selalu menangis, dan memanggil-manggil ibunya. Karena itu, saya sangat berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini,” katanya usai pemakaman korban.
Sebagaimana diketahui, drama baku tembak dalam pengejaran kawanana pelaku begal oleh Tim Buser Jakarta Barat di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kamis subuh (12/3), berujung tragis. Seorang ibu muda bernama Titin (30), menjadi korban. Titin ditemukan tak bernyawa di pematang sawah dengan kondisi dada ditembus pelor ketika tengah mengambil jamur untuk sarapan anaknya. Korban tewas sebutir timah panas menembus lengan kanan hingga menembus jantung melalui dada sebelah kanan. Proyektil peluru telah berhasil diangkat oleh dokter forensik, dari rongga dada sebelah kiri. (cr3/riu/mardiana/gatot/bnn)
Tinggalkan Balasan