Dua Wanita Terbakar di Kamar Mandi
Lima Gudang Hangus di Serpong Utara
SERPONG,SNOL—Si jago merah melahap lima gudang di Blok E 15-20 Komplek Pergudangan Multi Guna RW 19 Kelurahan paku Alam Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, (4/3). Dua wanita tewas terbakar di buy viagra online uk dalam kamar mandi salah satu gudang yang dilalap si jago merah.Kebakaran terjadi dari pukul 13.00 WIB hingga malam hari. Api pertama kali muncul dari gudang nomor E17 yang merupakan gudang kaleng cat dan thinner. Si jago merah terlihat menyambar dari lantai dua gudang tersebut.
Saat kebakaran, para pegawai berhasil melarikan diri terkecuali dua wantia bernama Cencen (50) dan Winda (33). Cencen adalah istri pemilik gudang sementara Winda merupakan sekretaris perusahaan tersebut. Keduanya berada di look here lantai dua gudang ketika kebakaran terjadi dan api membesar.
Saksi mata di lokasi kejadian mengungkapkan keduanya sudah berusaha menyelamatkan diri. Tapi, jendela di lantai dua gudang tertutup teralis besi. Dalam kondisi panik, Cencen dan Winda bersembunyi di dalam kamar mandi. Namun si jago merah tak mengenal kasihan. Cencen dan Winda selanjutnya ditemukan petugas Pemadam Kebakaran dalam kondisi tak bernyawa dan sedang berpelukan.
“Keduanya masih bekerja di atas saat kebakaran. Sepertinya terjebak. Kalau bu Cencen ini istri si pemilik gudang pak Andre, sedangkan Winda itu sekretarisnya,” ujar Hendra (34), salah seorang saksi mata pekerja ditemui di tempat kejadian.
Jasad Cencen dan Winda berhasil dievakuasi oleh petugas Pemadam Kebakaran (damkar) sekitar dua jam setelah kejadian. Sebanyak enam petugas merangsek masuk ke dalam melalui jendela yang ada di lantai dua. Sebagian petugas masuk lewat tangga yang sudah menghitam.
Kepala Seksi Peralatan dan Laboratorium Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangerang Selatan, Subiantoro menjelaskan saat ditemukan, kedua korban berada di lantai kamar mandi tengah berpelukan. Tubuh keduanya menghitam akibat terbakar api. Daun kuping salah seorang korban sudah putus akibat tertimpa puing bangunan dari atas atap. Kedua jasad yang masih menempel itu langsung dievakuasi dengan menggunakan kereta dorong.
“Langsung kita evakuasi masukan ke dalam ambulance yang sudah standby, lalu dibawa ke Rumah Sakit Omni yang tak jauh dari lokasi,” ujar Subiantoro.
Pemilik gudang yang diketahui bernama Andre enggan memberikan komentarnya. Pria paruh baya itu terlihat sangat shock. “Saya tidak tahu, saya belum datang saat kebakaran terjadi. Sudah ya,” singkatnya langsung beranjak pergi.
Saksi mata Martianah (45) mengungkapkan kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 wib. Saat itu para pegawai yang bekerja di lima pergudangan tengah beristirahat dan makan siang di warung-warung nasi yang berada di depan gudang.
“Tahu-tahu ada yang teriak kebakaran, pas saya tengok ternyata asap ngepul dari lantai dua gudang cat itu,”ujarnya. Lalu sekitar 30 menit kemudian, sekitar 10 mobil Pemadam Kebakaran dari Kota Tangsel tiba di lokasi. Selang satu jam berikutnya, lima unit mobil Damkar dari Kota Tangerang membantu memadamkan api.
Menurut Martianah, api muncul dari gudang dan pembuatan cat dan tinner. Kemudian merambat ke gudang bumbu dapur, kabel, tissue, dan satu gudang kimia yang sejajar. “Merinding saya, semua orang panik, berlarian,” katanya.
Ada beberapa pegawai lain yang berusaha mengeluarkan berbagai macam cairan kimia, seperti tinner, dari gudang-gudang lain yang belum sempat terbakar. “Takut semakin nyambar, ribet lagi nanti kan,” katanya.
Kebakaran berlangsung hingga malam hari sekira pukul 19.00 wib. Petugas mengalami kesulitan menjinakkan api karena banyak bahan kimia di lokasi kebakaran. “Ini kalau kenanya kertas atau barang lain harusnya sudah padam. Tetapi di gudang situ kan banyak bahan kimia, ,”jelas Subiantoro. Dia menjelaskan air untuk memadamkan api disuplai dari tempat penampungan air milik salah satu pabrik yang berada di dekat lokasi kebakaran, Tifico. “Kita beruntung ada suplai air yang banyak, jadi untuk teknis tidak masalah,”tandasnya. (pramita/gatot)