Suami Bantah Sri Selingkuh, Jean Membunuh Gara-gara Ditampar
TANGERANG,SNOL Jean Alter Huliselan, tersangka pembunuh Sri Wahyuni (42) di parkiran terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mengaku membunuh karena tak terima ditampar setelah keduanya terlibat pertengkaran. Suami Sri membantah istrinya selingkuh.
Jean Alter Huliselan (32) tiba di Terminal Kedatangan 1A, Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu (22/11) sekitar pukul 16.30 WIB. Dia dibawa dari Nabire, Papua setelah ditangkap di viagra texas rumah istrinya Jumat (21/11) lalu.
Tim Polres Bandara Soetta menjemput tersangka di Nabire dan menumpang pesawat Lion Air JT 16.01 dengan tujuan Nabire-Ambon. Dia berangkat dari Nabire sekitar pukul 10.20 WIT dan sampai di Ambon sekitar pukul 12.10 WIT. Kemudian penerbangan dilanjutkan dari Ambon menuju Jakarta Lion Air JT 0882 pukul 14.45 WIT dan tiba 15.30 WIB.
Setibanya di Bandara, wartawan yang sudah menunggu lama langsung mengambil gambar tersangka. Namun pengawalan yang ketat dilakukan oleh tim Polres Bandara Soekarno Hatta bersama petugas pengamanan AVSEC. Ketika digelandang oleh petugas, Jean tidak sedikitpun menampakkan wajahnya. Dia hanya menunduk dan menggunakan topi berwarna hitam.
Di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Jean membeberkan kronologi pembunuhan terhadap Sri Wahyuni di Parkiran Terminal 2D Bandara Soetta Tangerang, Sabtu (22/11) lalu. Jean mengaku sebelum pembunuhan tersebut, dia bersama korban Sri Wahyuni dan rekan tersangka pergi ke Puncak Bogor Jawa Barat pada Jumat (14/11). Sepulangnya dari Puncak atau Jumat malam, mereka masih pergi ke sebuah kafe di Blok M Jakarta Selatan untuk nongkrong lagi.
Disana, baik Jean, Sri Wahyuni dan rekan-rekannya mengkonsumsi minuman keras hingga mabuk. Saat itu, Sri menaruh kecurigaan kalau Jean berselingkuh dibelakangnya. Karena kesal, Sri minta Jean untuk memutuskan cintanya.
“Saya menolak karena saya tidak melakukan perselingkuhan itu. Tapi Sri mengusir saya hingga akhirnya saya minta diantarkan ke Bandara,” ujar Jean.
Sesampainya di Bandara pada Sabtu (15/11) keduanya terlibat cekcok mulut lagi di dalam mobil parkiran Terminal 2D Bandara Soetta. Saking kesalnya dan kekeuh menuduh Jean berselingkuh, Sri mengusir Jean untuk keluar dari Mobil Honda Freednya. Saat bertengkar, Sri sempat menampar Jean.
Jean pun keluar dari mobil, namun tak lama dia masuk lagi ke dalam mobil Sri dan langsung mencekek leher Sri tanpa ampun. Memastikan Sri sudah tak bernyawa, Jean langsung pergi ikut penerbangan Lion Air ke Denpasar Bali.
Dari Denpasar, Jean langsung ikut penerbangan ke Nabire Papua untuk pulang kampung ke rumah istrinya. Saat penangkapan pun, Jean tak melawan karena tengah tertidur lelap.
“Saya tidak ada niatan membunuh korban, kejadiannya secara spontan karena emosi saat pertengkaran tersebut. Saya menyesal dan tidak ada sama sekali saya berencana membunuh,” tutur Jean.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta, AKP Azhari Kurniawan mengatakan sebelumnya tersangka ditangkap berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh petugas dari CCTV yang ada. Kemudian diketahui identitas dari pihak keluarga tersangka. Selanjutnya dikembangkan melalui kartu seluler yang masih aktif untuk menghubungi istrinya di Papua.
“Istrinya bilang kalau Jean ada di Nabire Papua. Langsung berkordinasi dengan kepolisan di Nabire untuk memantau tersangka. Dan kita datang kesana langsung mengamankan tersangka kerjasama dengan Polres Nabire,” katanya.
Dia menjelaskan hasil penyidikan sementara, tersangka emosi saat bertengkar karena korban menuduh tersangka selingkuh. Keduanya memang meiliki hubungan khusus satu tahun belakangan, namun sejauh mana hubungan tersebut perlu penyelidikan lebih lanjut.
“Tersangka membunuh korban dengan cara mencekik. Ini bermula dari kedekatan korban tersangka, berujung pada Jumat setelah pulang dari puncak mereka makan dan mabuk-mabukan di kawasan Blok-M. Saat itulah korban merasa kalau tersangka berselingkuh,”ujarnya.
Kompol Azhari mengatakan atas perbuatannya, Jean Alter Huliselan (JAH) terancam hukuman 15 tahun kurungan penjara. Tak hanya itu, pria asli Nabire Papua ini pun masih bisa terancam pidana lain. Sebab, ada dugaan tersangka juga membawa tas dan we recommend handphone milik korban.
“Tersangka sementara dikenakan Pasal 338 KUHP, sebab dengan sengaja menghilangkan nyawa seseorang. Sementara ini tersangka masih mendekam di sel tahanan Polresta Bandra Soekarno Hatta,” tutur Azhari.
Anak Korban Tak Begitu Kenal Jean
Anak bungsu Sri Wahyuni (42), Anggia Faradira mengaku tak begitu mengenal tersangka pembunuh ibunya Jean Alter Huliselan. Saat mengambil perlengkapan sekolah yang berada di mobil Freed milik ibunya, Minggu (23/11), Anggia menganggap Jean lelaki biasa. Anggia juga mengaku pernah mengobrol dengan Jean saat makan malam di viagra by post Puncak pada Jumat (14/11). Namun dia tak begitu mengenal Jean.
“Hanya sekedar tahu doang. Baru ngobrol waktu di Puncak itu doang,” kata Anggia. Dia juga tak tahu ada percekcokan antara ibunya dengan Jean dalam perjalanan dari Puncak ke Cirendeu. “Nggak tahu. Soalnya Anggia lagi tidur (di mobil),” imbuhnya.
Sementara itu, suami korban Yan Siregar mengetahui hubungan istrinya dengan Jean sekedar teman kantornya. Yan membantah kalau Jean dan Sri memiliki hubungan spesial an berselingkuh di belakangnya. Pasalnya sebagai suami Yan merasa hubungan keluarganya harmonis.
“Saya minta tolong diklarifikasi kalau hubungan saya dengan istri baik-baik saja. Ibu orang baik-baik tidak seperti yang diberitakan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad Sri Wahyuni ditemukan di mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI yang terparkir di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (19/11) pagi. Sri ditemukan dengan kondisi sudah membengkak dan membusuk. Mobil tersebut sudah terparkir di lokasi sejak Senin (17/11) pagi pukul 08.21. Awalnya mayat perempuan ini diduga adalah pelajar SMU Cendrawasih Jakarta karena dilokasi ditemukan kartu identitas sekolah atas nama Anggia Faradira (15). Ternyata yang meninggal dunia adalah Sri Wahyuni (42), ibunda dari Anggia Faradira.(uis/gatot/satelitnews)