Golkar Banten Belum Putuskan Dukungan

SERANG,SNOL Partai Golkar sedang terbelah jelang musyawarah nasional. Namun, DPD Golkar Provinsi Banten belum menentukan arah dukungan dalam Munas Golkar ke-IX pada 30 November.

Ketua DPD Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, akan terlebih dahulu menyatukan suara dengan DPD tingkat II. Jika konsolidasi sudah dilakukan maka dukungan akan ditentukan.

“Kalau dukung mendukung kita dari DPD tingkat I Banten sudah sepakat dengan DPD tingkat II (pengurus Golkar kabupaten/ kota, red). Keputusan apapun akan kita putuskan bersama. Kalau kasarnya sampai detik terakhir ini pun mau kemana, itu masuh kita rembukan,” ujarnya, Rabu (26/11).

Terkait isu keretakan dalam tubuh internal Golkar, Tatu menegaskan bahwa hal tersebut tidak seheboh seperti yang diperkirakan. “Mereka juga kan para senior yang tidak ingin Golkar hancur. Yang membesarkan Golkar itu mereka-mereka juga,” katanya.

Namun demikian, Tatu berharap agar elit Golkar di Jakarta bisa berjiwa besar mengingat mereka adalah para negarawan. “Saya secara pribadi sebagai junior, saya ingin mereka berjiwa besar karena mereka adalah para negarawan. Jangan membuat kita yang ada di bawah bingung,” ungkapnya.

Seperti diketahui, belakangan Partai Golkar mendapat sorotan public lantaran perbedaan pelaksanaan Munas dan http://intravenous.net/cheapest-cialis dugaan perpecahan di morethantoast.org internal elit Golkar. Indikasi perpecahan tersebut muncul lantaran pada pleno Golkar dengan agenda membahasan persiapan Munas, Senin (24/22) petang lalu berakhir ricuh.

Kericuhan dipicu setelah massa AMPG merangsek masuk ke ruang rapat di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Massa yang diperkirakan beranggotakan sekitar 50 orang dengan seragam loreng hijau-kuning dipimpin oleh mantan Ketua AMPG, Yorrys Raweyai curiga bahwa pleno itu hanya muslihat agar Aburizal Bakrie bisa terpilih kembali secara aklamasi.

Kisruh makin meruncing karena kubu Ical membentuk panitia Munas yang dilaksanakan pada 30 November sementara kubu Agung Laksono tidak sependapat dan kemudian mendirikan Presidium Penyelamat Partai Golkar dengan agenda penyelanggaran Munas pada Januari 2015.(dwa/igo/gatot/bnn/satelitnews)