Rp 50 M untuk Latih 40.000 Guru di Kabupaten Tangerang
TANGERANG,SNOL Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menghabiskan dana sebesar Rp 50 miliar untuk membiayai pendidikan dan pelatihan ribuan guru.
Pelatihan itu diberikan untuk menguasai materi pelajaran kurikulum 2013. Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar berharap dengan adanya pelatihan para guru kurikulum 2013 ini dapat sejalan dengan Sumber Daya manusia (SDM) dan sarana pembangunan ruang kelas.
”Kita harapkan sejalan semua, ” kata Ahmad Zaki Iskandara saat dihubungi INDOPOS (Grup JPNN.com).
Zaki ini menyebutkan komitmennya memajukan pendidikan baik itu dari sarana prasarana maupun SDM di wilayahnya. Dari APBD 2014, 30 persen diantaranya untuk Dinas Pendidikan.
” Saya lupa berupa persisnya, tapi yang jelas 30 persen dari APBD untuk pendidikan, ” kata mantan anggota DPR ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Zainudin mengatakan, pelatihan dan pendidikan kurikulum diberikan kepada 40 ribu guru mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA maupun SMK sejak awal 2013 lalu.
”Anggaran pelatihan itu dari bantuan APBN. Jadi hampir seluruh guru di Kabupaten Tangerang sudah siap untuk menerapkan kurikulum 2013,” kata Zainudin.
Zainudin menyatakan, materi diklat itu diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Nasional dan Pemerintah Provinsi Banten meliputi materi seluruh pelajaran dan mengaplikakasikan materi tersebut dalam proses belajar dan mengajar.
Sejak awal Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sudah memberikan pendidikan dan pelatihan serupa kepada 600 Kepala Sekolah SMA dan SMK, 360 Kepala Sekolah SMP dan 1.060 Kepala Sekolah Dasar.
”Seluruh pelaksanaan Diklat dilakukan sepanjang 2013 lalu,” ujar mantan Kadisdik Kota Tangerang itu.
Menurutnya, para guru dan kepala sekolah ditekankan untuk menguasai seluruh mata pelajaran yang akan diberikan pada siswa dalam penerapan kurikulum 2013 yang pelaksanaanya dimulai tahun ajaran 2014 ini.
Sejak 2013 lalu, Dinas Pendidikan juga sudah melakukan uji coba pelaksanaan kurikulum 2013 kepada sejumlah SMA, SMK, SMP dan SD negeri maupun swasta di Kabupaten Tangerang.
Tingkat SMA diuji coba terhadap 5 SMA yang terdiri dari 2 SMA negeri dan 3 SMA swasta, pada tingkat SMK dilakukan ujicoba terhadap 12 SMK yang terdiri dari 6 SMK Negeri, 6 swasta, pada SMP dilakukan ujicoba di 10 gugus dan http://joyfulpaws.com/free-cialis-sample pada SD dilakukan uji coba pada 3 sekolah dasar di setiap kecamatan dari 29 kecamatan yang ada diwilayah tersebut.
Zainudin juga menambahkan pemda telah mengucurkan bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS) Rp 7 M untuk membantu pengadaan buku kurikulum 2013. Hal ini dilakukan agar sekolah tidak melakukan langkah pembelian buku paket pelajara dengan membebankan ke siswa. ”Ini bantuan dari Provinsi Banten untuk buku pelajaran, ”kata Zainudin
Selain dana Rp 7 M itu, kata Zainudin, Kabupaten Tangerang juga mendapat anggaran BOS yang cukup besar dari APBN maupun APBD. ”Angka persisnya saya lupa, tapi selain dari APBN, APBD Kabupaten Tangerang juga menganggarkan, “katanya.
Untuk itu, kata Zainudin, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah mengeluarkan surat edaran melarang sekolah membeli buku dari pihak manapun. ”Tidak boleh membeli buku, semua materi pelajaran sudah disiapkan dalam bentuk buku paket dan semuanya di biayai oleh BOS, “katanya.
Terkait dengan penerapan kurikulum 2013 yang kini sudah berjalan, tapi buku paket yang dibutuhkan belum didistribusikan, Zainudin meminta agar setiap sekolah mengakali nya dengan memfotokopi bahan pelajaran yang dibutuhkan. ”Ini hanya sementara, sambil menunggu pendistribusian, “tuturnya.
Zainudin mengakui banyak juga sekolah yang mengambil kebijakan diluar ketentuan dengan membeli buku. ”Itu kami anggap menyimpang dan sekolah sekolah yang melakukan hal itu kami tegur, “katanya. Menurut Zainudin, dia sudah memanggil kepala sekolah di Kecamatan Curug, Kelapa Dua dan Tigaraksa yang telah mengeluarkan kebijakan membeli buku pelajaran dari luar.(fin/gin/jpnn)