Siswa SD Ini Cemas Tertimpa Flapon

BELAJAR DIKELAS

SEPATANTIMUR,SNOL Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Jati Mulya 1 Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang belajar dalam keadaan was-was. Mereka khawatir tertimpa flapon ruang kelas.

Beberapa pekan lalu, tiga siswa kelas III di SDN Jati Mulya harus mengalami luka di kepalanya setelah tertimpa plafon. Peristiwa jatuhnya plafon terjadi saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Saat ini, plafon di seluruh kelas yang ada di SDN Jati Mulya sudah ambruk. Kondisi itu membuat para pelajar cemas ketika menjalani kegiatan belajar mengajar.

Putri Uswatun, pelajar kelas IV SDN Jati Mulya, Selasa (3/2), berharap plafon ruang kelasnya segera diperbaiki karena sangat menganggu dalam belajar. Ia juga berharap sekolahnya tidak lagi mengalami peristiwa ambrolnya plafon. Putri mengaku akibat peristiwa itu teman-temannya jadi takut masuk kelas.

“Saya berharap atap kelasnya segera diperbaiki supaya bisa belajar dengan nyaman dan skelfsborg.com tidak ada rasa takut dalam belajar,”ujarnya.

Orang tua murid, Boan (45) mengatakan ambrolnya plafon sudah terjadi dua kali dalam satu tahun. Sampai saat ini, dia selalu mengawasi atap kelas yang mulai rusak.

“Saya mengharapkan adanya perbaikan atap kelas secepatnya supaya para orang tua tidak khawatir,” ungkapnya saat ditemui di sekitar SDN Jati Mulya, kemarin siang.

Bangunan sekolah dasar itu diketahui baru selesai dibangun dua tahun terakhir. Sampai saat ini hanya ada lima ruangan kelas di sekolah tersebut. Empat ruangan digunakan untuk belajar mengajar dan satu ruangan bagi para guru. Sekolah tersebut juga memiliki 175 siswa, 9 guru mengajar, satu kepala sekolah serta satu penjaga sekolah.

Guru SDN Jati Mulya I Dewi Sulastri membenarkan peristiwa jatuhnya plafon hingga melukai tiga siswanya. Dia menjelaskan plafon paling rusak terlihat di ruang kelas III. Dewi menduga atapnya banyak yang bocor sehingga air hujan masuk dan membasahi plafon. Loteng jadi lapuk dan bolong.

“Kalau hal itu tidak cepat-cepat ditanggulangi akan mendatangkan bahaya bagi murid-murid ataupun guru yang mengajar. Saya berharap pada pemerintah daerah untuk dapat mengalokasikan dana perbaikan gedung itu,” ulasnya. (mg26/gatot/satelitnews)