PWI Kota Tangerang Pertanyakan Kartu Anggota
TANGERANG,SNOL Kisruh keanggotaan PWI bukan hanya terjadi di Kota Cilegon. PWI Kota Tangerang juga mempertanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang tak kunjung rampung dibuat PWI Banten. Saat ini, PWI Kota Tangerang memiliki 32 anggota dengan rincian, 19 anggota biasa dan 13 anggota muda. Di luar itu, ada informasi bahwa jumlah keanggotaan PWI Kota Tangerang melebihi data di Sekretariat PWI Kota Tangerang. Namun, pengurus PWI Kota Tangerang enggan secara detail menjelaskan hal tersebut. Sekretaris PWI Kota Tangerang Indra Setiawan menegaskan, untuk jumlah keanggotaan, pihaknya berpegang pada data di sekretariat.
“Kalau pun ada nama lain di luar data sekretariat, ya kami belum bisa mengakui. Sampai saat ini, jumlah anggota ada 32 orang,” ujar Indra, Rabu (18/6).
Ketua PWI Kota Tangerang Agus Lasmita Karya menegaskan hal yang sama, bahwa jumlah anggota PWI Kota Tangerang ada 32 orang. Agus mengatakan, dari 32 anggota itu, ada beberapa yang sudah habis masa berlakunya. Pihaknya pun sudah mengajukan perpanjangan ke PWI Banten.
“Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan soal itu. Kami sempat bertanya ke pengurus PWI Banten, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,” ungkap Agus.
Agus mengatakan pernah menanyakan ke PWI Banten terkait KTA yang tidak bisa diperpanjang. “Itu pun sama. Sampai sekarang, kami belum mengetahui secara pasti. Kami berharap PWI Banten dapat lebih fokus dalam masalah keanggotaan ini. PWI adalah organisasi profesional dan tertua. Kita harus sama-sama menjaganya,” tegas Agus.
Agus juga mempertanyakan KTA baru bagi mereka yang telah mengikuti karya latih wartawan (KLW). “Beberapa kali saya ditanya oleh para peserta KLW soal KTA itu, ya mau bagaimana, KTA baru itu kan yang mengeluarkan PWI Banten,” tandas Agus.
Wakil Sekretaris PWI Banten M Ru’yat mengaku tidak mengetahui adanya perpanjangan KTA yang terhambat. “Saya akan membawa persoalan ini ke teman-teman pengurus PWI Banten. Terus terang saya terkejut. Sebab, selama saya bergabung di PWI Banten, ini tidak pernah terjadi. Ada apa dengan kepengurusan sekarang ?” ungkap Roy, sapaan akrabnya, ketika dihubungi melalui telepon. (bnn/jpnn)