MI Se-Kota Tangerang Laksanakan Simulasi Kurikulum 2013
TANGERANG,SNOL—Peran aktif sekolah-sekolah se-Kota Tangerang dalam mempersiapkan pelaksanaan kurikulum 2013 bukan hanya dari sekolah umum tetapi juga sekolah berbasis keislaman. Seperti yang dilakukan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada di Kota Tangerang mereka berinisiatif menggelar simulasi pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi gurunya yang diselenggarakan di MI Asy-Syukriyah, Senin (16/6).
Ketua MKKS MI Najeroh mengungkapkan, karena pelaksanaan Kurikulum 2013 akan segera dilaksanakan, maka perlu ada penguatan bagi para guru untuk memahami cara mengajar dan mengunakan kurikulum tersebut. “Kami melaksanakan ini inisiatif sendiri, karena kami para kepala sekolah menganggap perlu adanya penguatan bagi para guru,” katanya.
Najeroh menjelaskan, dalam pelaksanaannya, baik SD maupun MI tidak ada bedanya hanya saja di MI ada penambahan mata pelajaran yang berbasis keislaman seperti; akidah akhlak, fikih, Qur’an Hadits, SKI, dan Bahasa Arab. Mata pelajaran berbasis islam lah yang sampai saat ini akan dikembangkan dalam menggunakan Kurikulum 2013 karena untuk pelajaran umumnya telah disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan.
“Untuk pelajaran umum sudah ada dari Dinas, pembekalan ini kami fokuskan untuk pengembangan mata pelajaran keislamannya untuk diterapkan di Kurikulum 2013,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MI Asy-Syukriyah Matali Firmansyah mengungkapkan, saintifik menjadi model pembelajaran Kurikulum 2013 dengan konsep 5 M yakni mengamati, menanyakan, mengasosiasikan, mengumpulkan data, dan mengomunikasikan. Konsep ini lanjut Matali untuk mengolah kemampuan anak bukan hanya kecerdasan akademiknya saja tetapi mengolah kecerdasan afektif dan psikomotornya.
“Kalau kurikulum sebelumnya anak dituntut untuk cerdas secara akademik saja, kurikulum sekarang ini anak dituntut cerdas secara nalar, sikap, dan fisik,” paparnya.
Selain itu, kurikulum ini mendorong anak didik untuk mampu mengamati dalam suatu objek, dan medorongnya untuk berani bertanya, setelah itu bersama-sama menalar dan mempraktekannya, hasil akhirnya anak didik diperkenankan untuk berdiskusi dengan teman-temannya dengan hasil temuan mereka.
Matali menambahkan, pembelajaran dengan metode tematik akan membuat anak semakin lebih mudah memahami pelajaran. Dalam penerapannya, misalnya satu tema akan terintegrasi kepada 5 mata pelajaran yang mengandung unsur matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
Menurut Matali, secara konseptual Kurikulum 2013 mata pelajarannya lebih sedikit, dan metode mengajarnya pembentukan sikap terhadap anak didik melalui materi dan ketrampilan anak. (mg14/hendra)