Posisi Dirut RSUD Berkah Kian Tersudut
PANDEGLANG,SNOL Plh Bupati Pandeglang Aah Wahid Maulany mulai geram dan kesal dengan carut marutnya pelayanan dan sistem manajemen RSUD Berkah. Aah mengancam akan mengevaluasi dan memanggil Asmani Raneyanti Direktur Utama (Dirut) rumah sakit plat merah tersebut bersama jajaran manajemen lainnya.
Dia mengaku sangat mendambakan pengelolaan manajemen yang baik, transparan, pelayanan kesehatan yang bermutu dan akuntabel karena Rumah Sakit (RS) milik daerah itu merupakan icon Pemkab Pandeglang. Bahkan, salah satu lembaga sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar yang diandalkan.
“Masalah manajemen harus diperbaiki supaya betul-betul memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Saya selalu bicara begitu kepada Dirut dan jajaran manajemen RSUD Berkah. Kita lihat saja nanti, karena masih ada waktu untuk melakukan evaluasi. Pokoknya, akan kami evaluasi untuk perbaikan,” kata Aah, Senin (14/3).
Disinggung apakah ia akan bersikap tegas dan berencana melakukan pergantian Dirut dan jajaran manajemen RSUD, Aah menyatakan dalam kesempatannya memanggil dan mengevaluasi manajemen RSUD, akan ada tindaklanjut dan langkah konkrit.
“Soal perombakan manajemen RSUD, kita lihat saja nanti karena ini masih masa transisi kepemimpinan,” kilahnya.
Sementara itu Fraksi Gerindra di DPRD Pandeglang menuding, Dirut RSUD Berkah, Asmani tidak becus bekerja. Persoalan yang sejauh ini mencuat ke publik dinilai persoalan lama yang selama ini terjadi di RSUD tak kunjung bisa diselesaikan dan terus berlarut-larut.
Fraksi Gerindra merekomendasikan agar Dirut RSUD Berkah diganti dan struktur manajemennya dirombak. “Kami juga mendukung jika Komisi IV akan membuat Pansus karena kasus yang terjadi itu harus benar-benar didalami dan bisa disikapi secara detail, dicari akar permasalahannya. Jangan hanya semata-mata menjadi pembahasan yang tak menemukan titik temu atau solusinya. Kenapa perbaikan pelayanan harus menunggu RSUD berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ?” papar Juru bicara Fraksi Partai Gerindra, Hadi Mawardi.
“Kami pikir, Dirutnya sadar diri saja. Jangan memaksakan, dan baiknya mengundurkan diri saja kalau memang sudah tidak sanggup melakukan perbaikan secara menyeluruh. Saya yakin, Bupati dan Wakil Bupati yang baru nanti pasti akan merombaknya, kalau sudah tahu betapa amburadulnya manajemen dan sistem pelayanan RSUD Berkah,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, carut marutnya pelayanan kesehatan dan manajemen RSUD Berkah, menjadi sorotan para Kepala Desa (Kades). Kades menilai, persoalan yang terjadi itu diakibatkan Direktur Utama (Dirut) rumah sakit berplat merah itu tidak becus bekerja. Untuk itu, mereka mendesak jabatan Dirut segera dicopot. Karena, sudah tidak pantas dipertahankan. (nipal/mardiana/jarkasih/satelitnews)