Dewan Pesimis APBD Perubahan Tak Terserap Maksimal
PANDEGLANG,SNOL– DPRD Kabupaten Pandeglang mengkhawatirkan APBD Perubahan tahun ini tidak terserap seperti APBD murni sebelumnya. Kekhawatiran itu diungkapkan dalam paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota Rancangan Peratuaran Daerah (Raperda) Perubahan APBD TA 2015.
Disisi lain, Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi masih optimis dengan tenggang waktu tiga bulan, APBD perubahan dapat terserap secara maksimal. Tinggal bagaimana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mengoptimalkan program kerjanya masing-masing sesuai rencana.
Sembilan fraksi di DPRD yakni, Fraksi Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PDIP, PPP, PKB, PKS, Nasdem, dan Bintang Hanura, dalam penyampaian pandangan umumnya mendesak agar Bupati secepatnya mendorong SKPD untuk melaksanakan program yang direncanakannya, agar tidak terjadi lemahnya penyerapan anggaran.
Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Muhlas, dalam penyampaian pandangan umumnya menyatakan Pemkab harus segera melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bukan hanya itu, pihaknya juga mendesak agar pihak Pemkab melakukan pengawasan secara optimal, dalam melakukan penarikan retrebusi.
“Kami sarankan kepada Pemkab, untuk terus melakukan pendataan ulang atau validasi terhadap objek-objek pajak, karena dari kenaikan PAD tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2014 lalu prosentasenya terjadi penurunan. Maka dari itu, kami meminta penjelasan kembali,” kata Muhlas, Senin (21/9).
Pihaknya juga mendesak Bupati segera memerintahkan SKPD untuk melaksanaakan percepatan program. “Kami juga menyarankan Bupati, harus segera memerintahkan SKPD soal penyerapan anggaran. Jangan sampai, anggaran yang ada tidak terserap karena hal itu akan merugikan semua pihak, terutama masyarakat yang menunggu pembangunan,” tambahnya.
Juru bicara Fraksi Partai Gerindra Rika Kartikasari mengatakan, penyerapan anggaran Pemkab sampai dengan bulan ini masih sangat rendah. Maka dari itu, Bupati harus mendorong SKPD agar kemampuan penyerapan anggaran berjalan dengan baik dan maksimal. “Kami, Fraksi Gerindra mendesak Bupati segera melakukan tindakan soal rendahnya penyerapan anggaran. Jangan sampai terjadi kembali di APBD Perubahan,” ujar Rika.
Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pandeglang periode 2012 – 2015 ini mengaku, beberapa poin yang meliputi kondisi saat ini. Kebijakan APBD perubahan harus mampu menjawab dan menjadi solusi bagi persoalan yang mendesak seperti melambungnya harga sembako, bencana, kekeringan dan kesulitan air bersih.“Kami meminta kepada Pemkab, untuk menjelaskan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang selama ini dilakukan,” ujarnya.
Seusai paripurna, Wakil Ketua I DPRD Pandeglang Erin Fabiana mengatakan, alasan pihaknya khawatir APBD perubahan tidak terserap, karena sampai bulan ini serapan anggaran masih rendah dan pelaksanaan konstruksi baru pada selesai lelang. “Ya, tadi disampaikan oleh fraksi terkait pandangan umum ada kekhawatiran APBD Perubahan tidak terserap, karena sampai saat ini penyerapan masih rendah. Di tambah ada pelaksanaan konstruksi baru selesai lelang, dan ada beberapa juga yang sudah berjalan,” tukas Erin.
Biasanya, diakhir tahun ini ada kendala persoalan cuaca. Hal itu juga menjadi kekhawatiran tidak terserapnya anggaran. Terkait akan ada Silpa lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, pihaknya belum bisa menjawab. “Kita lihat saja nanti, kita tidak bisa menyimpulkan sekarang,” kilahnya.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menegaskan, pihaknya optimis bisa menyerap anggaran dengan baik. Walaupun waktu dinilai mendesak dan jangkanya hanya tiga bulan. Dia juga membantah, penyerapan anggaran rendah hanya di Pandeglang tapi hal itu juga terjadi secara Nasional. “Kita harus optimis, anggaran akan terserap dengan baik karena SKPD yang dananya besar proses pekerjaannya sedang berjalan. Doain saja lah dan jangan lupa dipantau. Kalau sanksi dan teguran, pastilah ada,” ungkap Erwan. (mg29/mardiana/jarkasih)