Banjir dan Longsor Terjang Pandeglang dan Serang

PANDEGLANG,SNOL– Hujan yang mengguyur Pandeglang dan sekitarnya selama tiga hari berturut-turut, berakibat terjadinya bencana banjir dan longsor. Banjir melanda Kecamatan Patia, Pagelaran, Labuan, Saketi dan Sukaresmi. Sedangkan longsor melanda dua titik di Kecamatan Mandalawangi dan satu titik di Kecamatan Pandeglang.Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, Ade Mulyana mengatakan, di musim penghujan ini pihaknya sedang melakukan pemantauan di beberapa Kecamatan yang disinyalir akan mengalami banjir. Ternyata benar saja, 5 kecamatan sudah dikepung banjir. “Selama tiga hari ini, ada 5 kecamatan yang sudah banjir. Di Kecamatan Patia dengan kedalaman 20 cm, Pagelaran 10-50 cm, Sukaresmi 10-50 cm, Saketi sudah naik ke rumah warga, dan Labuan 70 cm. Air datang dari luapan sungai Cipunten Agung,” kata Ade, Rabu (16/12).

Kepala Desa Langensari Kecamatan Saketi, Restu Sugrining Umam membenarkan jika saat ini di daerahnya dikepung banjir, tepatnya di RT.12 Kampung Neglasari dengan jumlah 40 Kepala Keluarga (KK). “Saat ini, saya langsung memantau warga yang terkena banjir. Dari 40 KK memang tidak semua, hanya ada sekitar 5-10 KK. Mudah-mudahan bisa segera surut. Kondisi ini juga akan segera saya koordinasikan dengan pihak terkait,” ujar Restu.

Tokoh pemuda Kecamatan Pagelaran, Uun juga membenarkan di daerahnya yakni di  Pagelaran, saat ini air mulai naik dari sungai Cilemer. Bahkan, beberapa pesawahan dan jalan mulai terendam banjir. “Setiap tahun memang Pagelaran sudah jadi langganan banjir. Bahkan, di rumah saya juga kerap dijadikan dapur umum,” pungkasnya.

Terpisah, Danramil Kecamatan Mandalawangi Kapten (Inf) Muhamad Darmawan mengatakan, hasil pantauannya longsor terjadi di dua titik yakni  di Kampung Pasir Angin, Desa Cikubueun sekitar pukul 11.00 dengan kedalaman longsor sekitar 6 meter, dan Kampung Kadu Pedang Desa Ramea sekitar pukul 11.30 dengan kedalaman longsor sekitar 25 meter.

“Di dua titik yang terjadi longsor tidak ada korban jiwa karena lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Hanya saja, tanah dan pohon telah menutupi jalan poros desa. Kalau di Kampung Pasir Angin, tidak terlalu parah dan sudah kami tangani mulai dari pohon yang tumbang. Tanah yang menutupi jalan pun mampu disingkirkan,” ujarnya.

Pihaknya merasa kesulitan melakukan penanganan di salah satu titik, yakni di Kampung Kadu Perang. Lokasi longsor di sana di atasnya pesawahan. Lumpur pesawahan yang terbawa longsoran telah menutupi sepanjang jalan dengan kedalaman diperkirakan 30 meter. Pihaknya masih menunggu hujan reda untuk menyingkirkan lupur tersebut.

“Kalau di satu titik lagi kami masih merasa kesulitan karena tebing yang longsor telah menumpahkan lumpur, dan lumpur itu telah menutupi jalan. Anggota saya sudah berada dilokasi, paling kami akan memperbaikinya menunggu hujan reda terlebih dulu,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, pihaknya saat juga sudah mulai melakukan pemantauan dengan membentuk dua tim, yakni wilayah Sukaresmi, Pagelaran dan Patia. Satu tim lagi ke Kecamatan Saketi.

Saat ini, informasi yang masuk baru ada empat kecamatan yang sudah mulai terkena banjir. Itupun daerah pesawahan dan jalan. Kalau untuk pemukiman masih belum terdata. “Selain memantau wilayah banjir, kami juga memantau daerah perbukitan karena bisa saja dengan curah hujan yang tinggi longsor juga bisa terjadi. Karena itu, kami juga berharap warga tetap waspada,” imbuhnya.

Di Kabupaten Serang, ratusan rumah yang ada di tiga desa di Kecamatan Padarincang, terendam luapan  air yang berasal dari Sungai Cikalumpang dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh total.

Salah seorag warga Kampung Bayur Desa Citasuk, Abdurahman mengatakan, luapan air terjadi sekitar pukul 10.00, di saat hujan terus mengguyur daerah tersebut tanpa henti sejak malam hari. “Air sudah naik sejak pagi dan terus naik karena hujan tidak berhenti,” ujarnya.

Luapan air yang terjadi kali ini merupakan yang terparah karena biasanya banjir hanya menerendam Kampung Sukamaju saja. Tetapi kali ini luapan air juga menerjang Kampung Bayur yang notabene secara geografis memiliki dataran yang lebih tinggi. “Warga Kampung Bayur banyak yang kaget juga karena biasanya banjir gak sampai sini. Ini benar-benar luapan yang besar dan sampai sekarang belum surut juga. Kalau di Kampung Bayur ada 50 KK yang terendam,” katanya.

Camat Padarincang Adjat Sudrajat mengatakan, ketiga desa tersebut merupakan daerah langganan banjir. Empat kampung yang terendam banjir meliputi Kampung Ciseke, Desa Batukuwung dengan 273 jiwa dari 54 KK. Kemudian, Kampung Dahu, Desa Cipayung dengan 113 jiwa dari 27 KK. Selanjutnya, Kampung Sukamaju, Desa Citasuk terbanyak dengan 1.050 jiwa dari 294 KK. “Kepada warga kami imbau kalau ada sesuatu hal yang tejadi untuk segara melapor sehingga bisa dilakukan penanganan,” ungkapnya.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Damkar pada BPBD Kabupaten Serang, Imron Ruhyadi mengatakan, dengan ketinggian luapan yang mencapai 1,6 meter pihaknya sudah menyiagakan langkah evakuasi dengan menyiapkan dua perahu. “Dua perahu kami siapkan, satu perahu bermotor dan satu perahu manual. Kami juga bangun posko pengungsian di SDN Suwarna, Desa Citasuk,” tuturnya.

Sementara di Kabupaten Lebak, hujan yang juga terus menerus mengguyur dari pagi hingga malam hari membuat sungai Ciujung meluap. BPBD setempat mulai bersiaga dan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan, ketinggian air sampai saat ini mencapai 142 centimeter. “Kita sudah menerjunkan anggota BPBD disetiap titik untuk mengawasi lokasi yang rentang terkena banjir, “ ujar Kaprawi, Rabu (16/12).

Menurut Badan Meteologi KG, puncaknya hujan pada bulan Januari sampai Februari. Sekarang, pemerintah akan selalu siap menghadapi musim hujang ataupun musim kemarau. Di Kabupaten Lebak, terdapat 16 kecamatan yang rawan banjir. Di antaranya Kecamatan Rangkasbitung, Sajira dan Kecamatan Kalanganyar. Selain itu, 14 Kecamatan yang rawan bencana longsong di antaranya Kecamatan Muncang, Sobang, Cibeber, Cimarga, Cilograng, Leuwidamar, Bojong Manik, Cirinten, Banjarsari, Bayah, Lebak Gedong, Cipanas, Cigemblong dan Kecamatan Cikulur. (mg3/nipal/sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.