4 Kecamatan di Pandeglang Dikepung Banjir

PANDEGLANG,SNOL Hujan deras yang mengguyur selama sehari semalam mengakibatkan empat kecamatan di wilayah Pandeglang selatan kebanjiran. Air Sungai Citeupuseun di Kecamatan Picung juga meluap.

Hingga kemarin, korban banjir masih bertahan di rumahnya masing-masing. Banjir dengan ketinggian air mencapai 50 Cm – 1 meter melanda perkampungan di Desa Cikayas Kecamatan Angsana, meliputi tiga Kampung 12 RT, Ceredes 1 RT dan Babakan Baru 2 RT.

Di Kampung Cilamis Desa Suka Saba Kecamatan Munjul sekitar 174 Kepala Keluarga (KK) rumahnya kebanjiran. Beberapa daerah lain masih dalam pendataan petugas, termasuk korban di Kecamatan Patia.

Salah seorang warga Kampung Cikayas RT.03/04, Junaedi mengatakan, banjir bandang yang melanda itu terjadi pada Selasa (19/4) sekitar pukul 15.00 Wib. Ketingian air mencapai 1 – 2 meter. Air yang sempat merendam rumahnya dan rumah warga lainnya, mulai surut pada Rabu (20/4), sekitar pukul 06.00 Wib.

“Biasa, kalau banjir pasti barang-barang elektronik pada rusak terendam air, dan hewan ternak banyak yang hilang. Air datang begitu cepat, dan kami tidak sempat menyelamatkannya,” kata Junaedi, Rabu (20/4).

Warga juga tidak ada yang mengungsi. Mereka lebih memilih bertahan di rumah masing-masing karena takut terbawa arus. “Alhamdulillah, sekarang air yang merendam rumah warga mulai surut, paling juga sebagian yang belum surut itu di halaman rumah yang datarannya lebih rendah. Kami juga sekarang sedang membersihkan lumpur di rumah masing-masing,” tambahnya.

Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana mengaku hingga saat ini masih bertahan di lokasi banjir yaitu di Desa Suka Saba Kecamatan Munjul.

Menurutnya, air meluap di Kampung Cilamis sekitar pukul 19.00 Wib, dengan ketingian air mencapai 50-90 Cm. Air yang sempat membanjiri rumah 174 KK itu juga, mulai surut dengan ketinggian 20-50 Cm, sekitar pukul 05.56 Wib.

“Tidak ada korban jiwa, dan tidak ada rumah warga yang ambruk. Sebagian besar warga tidak mau ngungsi. Warga yang sempat mengungsi sudah kembali lagi ke rumahnya,” ungkap Ade.

Meluapnya Sungai Citeupuseun disebabkan oleh pendangkalan dan penyempitan sungai sehingga menimbulkan terjadinya penyumbatan pada tiang penyangga gorong-gorong dan saluran irigasi yang terpenuhi sampah, bambu dan lainnya.

“Kami berharap, Pemkab dapat membantu pengerukan sampah yang tersumbat di gorong-gorong, dan irigasi Sungai Citeupuseun,” harapanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengaku sudah turun langsung kelokasi banjir. Pihaknya juga menerjunkan pasukannya dan membuat sembilan posko dibeberapa titik. Bahkan, pihaknya juga langsung memberikan bantuan berupa logistik kepada para korban banjir.

“Awalnya hanya tiga kecamatan, yaitu Angsana, Picung dan Munjul. Tapi sekarang sudah meluas sampai ke Kecamatan Pantia. Dimungkinkan, yang akan lebih parah itu Kecamatan Patia,” pungkasnya.

Menurutnya, potensi hujan deras akan beralih ke wilayah Kabupaten Serang. Kalau Serang sudah banjir, akan berdampak juga ke Kabupaten Pandeglang, tepatnya di Kecamatan Jiput, Pulosari, dan Mandalawangi. Untuk itu, ia menghimbau semua warga agar waspada dan berhati-hati.(nipal/mardiana/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.