Pawai Ta’aruf MTQ Amburadul
LEBAK,SNOL– Pawai ta’aruf Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke 34 tingkat Kabupaten, yang diselenggarakan di Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak, amburadul. Kondisinya, sangat memperhatinkan. Jalan raya yang dijadikan lokasi pawai dipenuhi kendaraan roda empat. Padahal, lokasi tersebut seharusnya streril dari kendaraan.Pantauan Satelit News di lokasi, ruas jalan yang sempit, minimnya lokasi parkir dan lokasi pawai hanya satu jalur, membuat para peserta harus tersendat akibat berputar arah. Kemacetan panjang tak terhindari akibat kendaraan roda dua dan empat milik pengguna jalan raya berbaur dengan para kafilah dan masyarakat yang ingin menyaksikan pawai taaruf itu.
Malahn, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sempat makan bakso diatas panggung kehormatan. Ironis, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi dan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus turun dari panggung kehormatan, diduga karena kesal melihat kemacetan kendaraan di depan matanya.
Ketua Panitia Lokal Asep Faturohman mengatakan, kemacetan terjadi kafilah terlalu banyak membawa kendaraan. Ditambah lagi infastruktur di Kecamatan Curugbitung belum memadai baik tempat parkir maupun ruas jalan rayanya. “Kami tidak mau menyalahkan siapa-siapa, karena ini murni diluar pemikiran kami,” kata Asep, kepada wartawan, Minggu (22/11).
Banyaknya pengendara yang terus menerobos, lanjut Asep, membuat peserta pawai ada yang tertinggal. Bahkan, kendaraan kafilah ada yang ikut dengan rombongan kafilah lain. Meski pawai terus dilakukan namun petugas keamanan harus ektra untuk melakukan tugasnya. “Kendaraan tersebut sebagian diparkir ke belakang panggung kehormatan, agar para kafilah bisa melanjutkan pawainya,” tambahnya.
Meski Ketua harian LPTQ, Tajudin Yamin mengklaim kesiapan untuk MTQ sudah 100 persen, namun kenyataannya di lapangan berbeda. Ada sekitar seribu lebih kendaraan yang dibawa rombongan peserta MTQ ke lokasi. Penumpukan kendaraan itu mengakibatkan tersendatnya acara pawai ta’aruf. “Ini diluar kendali panitia. Seribu kendaraan roda 4 berada di lokasi, jadi sudah tidak aneh ketika pawai ta’aruf sedikit tersendat,” kilahnya.
Namun Tajudin berharap, kegiatan MTQ ini ditahun depan bisa lebih baik lagi dari yang sekarang. Ini merupakan pembelajaran buat panitia yang akan datang. “Sudah tidak aneh dengan keaadan macet disaat acara pawai, dan itu sudah hal yang biasa,” pungkasnya.
Dewan Hakin Dituntut Profesional
Terpisah, sebanyak 125 dewan hakim dan ditambah 25 orang panitra yang akan menjadi juri pada MTQ ke 34 yang diselenggarakan di Kecamatan Curugbitung tanggal 22 sampai 26 November. Sebanyak 28 kafilah, 60 golongan, 8 cabang yang disertakan.
“Saya berharap para dewan hakim yang akan menjadi juri pada MTQ dapat memenuhi kewajibannya sebagai hakim yang proporsional, agar hasilnya mendapatkan juara yang berkualitas,” ujar Ketua Lembaga Pelatihan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Lebak, Tajudin Yamin, saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan dewan hakim di pendopo Sekretariat Daerah (Setda), Sabtu (21/11). (mg3/mardiana/jarkasih)