Pawai Budaya Tutup Jalur Depan Pendopo
LEBAK,SNOL Ribuan warga dari 28 kecamatan seKabupaten Lebak, tumpah ruah di Jalan Raya depan gedung negara Pendopo Bupati Lebak. Mereka datang untuk mengkuti pawai budaya. Akibat membludaknya warga, jalur di sekitar Alun-alun ditutup.
Pada acara tersebut, hadir Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dan para pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berbagai tarian dipertontonkan melalui pawai budaya, namun salah satu tarian yang belum diketahui oleh masyarakat luas yakni seni tradisional Rengkong, ikut melengkapi pawai budaya.
Pantia pelaksana HUT Lebak ke 187, Alkadri menuturkan, kegiatan ini merupakan bagian dari bukti keseriusan Pemkab Lebak dalam menumbuhkan setiap unsur yang mengandung budaya Lebak. Cara ini juga sekaligus dijadikan moment untuk mensosialisasikan budaya setiap kecamatan yang memiliki ciri khas seni budayanya.
“Kami berharap, dengan pawai budaya dapat menumbuhkan sekaligus membangun Lebak yang lebih baik lagi. Lebak kaya dengan kebudayaan dan hampir masing-masing kecamatan memiliki budaya tradisional. Di antaranya pencak silat cimande, tari topeng dan seni tradisional lainnya. Kita ingin promosikan tarian Rengkong dari Kecamatan Cibeber yang belum diketahui orang banyak,” kata Alkadri, Kamis (3/12).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, tarian seni budaya dari Kecamatan Cibeber menjadi salah satu kesenian yang disorot. Tarian adat ini sangat unik dari tarian yang lainnya. Apalagi, ini menjadi khas masyarakat Kecamatan Cibeber. Maka, dengan diadakannya pawai budaya untuk mengenalkan tarian yang belum diketahui masyarakat, khususnya masyarakat Lebak. Dimoment ini pihaknya ingin mempromosikan seni budaya yang ada disetiap kecamatan seKabupaten Lebak.
“Saya berharap, seni budaya lainnya juga harus terus dikembangkan dari kelompok seni di lingkungan masyarakat atau di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Juhana (40), salah seorang peserta pawai dari Kecamatan Cibeber mengatakan, dirinya bangga dengan turut andilnya tarian Rengkong untuk bisa dipromosikan. Mengingat, tarian tersebut hanya ada di Kecamatan Cibeber. “Pawai budaya sangat seru, harapan saya ditahun depan bisa lebih bagus lagi,” imbuhnya.(mg3/mardiana/jarkasih)