Tragis, Enam Rumah dan Tiga Warung Dibakar

CILEGON,SNOL— Enam rumah permanen dan tiga warung ludes dilalap si jago merah. Kuat dugaan rumah itu dibakar, seorang pria yang mengalami gangguan jiwa. Warga RT.04/05, Lingkungan Medaksa Seberang, tak jauh dari Terminal Terpadu Merak (TTM), Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, mendadak geger dengan peristiwa tragis yang terjadi Sabtu (14/11), tepatnya sekitar pukul 03.30 Wib itu.Belum diketahui secara pasti penyebab insiden ini, kuat dugaan mengarah kepada salah seorang warga yang juga menjadi korban bernama Ramdhan. Pria ini diketahui memiliki keterbelakangan mental. Dia diduga sengaja membakar rumah milik Jaroh, yang tak lain orang tuanya sendiri. Akibatnya merembet ke rumah lainnya yang lokasinya berdekatan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa terjadi saat warga tengah tertidur lelap. Mereka kaget dan panik saat api sudah membesar di rumah Jaroh. Mereka menyelamatkan diri keluar rumah. Api dari rumah Jaroh langsung merembet dan melalap lima rumah semi permanen lainnya milik tetangga.

Tak hanya itu, kobaran api juga melumat tiga warung yang ada di area Terminal Terpadu Merak, tepatnya berada di belakang rumah warga yang terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun peristiwa itu membuat warga kehilangan tempat tinggal. Kini para korban menumpang di tetangga, dan harus rela kehilangan seluruh harta bendanya.

“Ada enam rumah yang terbakar di sini dan tiga kios yang di belakang rumah juga terbakar,” kata Dina, salah seorang korban saat dikonfirmasi di lokasi pasca kejadian, Minggu (15/11).

Dina mengungkapkan, kebakaran itu membuat seisi rumah miliknya ludes dan tak tersisa. Saat kejadian, dia tidak memikirkan barang perabotan, tetapi lebih mementingkan nyawa. “Saya nggak sempat lagi mikir nyelamatin barang. Yang ada saya langsung nyelamatin nyawa dulu keluar dari rumah bersama keluarga. Apalagi ada anak saya yang sedang hamil. Televisi, mesin cuci, barang-barang jualan habis semuanya,” ujar Dina.

Sukarsih, korban lainnya mengungkapkan, terduga pelaku yakni Ramdhan memang kerap membuat ulah. “Memang Ramdhan sering mengancam akan membakar rumah orang tuanya sendiri, dia sering ngamuk-ngamuk tidak jelas. Namun warga memaklumi karena dia mengalami gangguan jiwa,” tuturnya.

Senada dengan Masturi, warga lainnya yang juga dugaanya mengarah kepada Ramdhan. Apalagi dirinya pernah menjadi korban ulah Ramdhan. Menurutnya, Ramdhan sebelumnya pernah dilaporkan ke pihak kepolisian karena membacok dirinya tanpa alasan yang jelas.

“Jangankan kebakaran ini mas, saya saja pas lagi memasang genteng tiba-tiba dibacok sama dia. Itu sudah dilaporkan ke polisi, tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” ungkapnya.

Masturi yang kesehari-hariannya berjualan barang bekas itu kini harus menjadi tunawisma, karena rumah yang ditempatinya sudah tidak dapat digunakan lagi. Kebakaran juga membuat barang-barang dan pakaian milikinya ludes. “Rumah sudah rata Mas. Mau nggak mau saya tidur di bangku-bangku warung itu saja. Pakaian ini saja dikasih sama tetangga,” akunya, seraya menunjuk lokasi rumahnya yang sudah gosong.

Terpisah, Kapolsek Pulomerak Kompol, Yosa Hadi saat dikonfirmasi wartawan kemarin menyatakan telah mengamankan salah seorang yang diduga kuat sebagai pelaku pembakaran rumah dan warung. “Kita langsung mengetahui siapa yang membakar karena mendapat informasi dari warga, dan langsung mengamankan pelaku. Sementara ini kami belum bisa memastikan motif pelaku, karena masih dalam pemeriksaan,” tuturnya. Yosa juga mengaku belum dapat menyimpulkan berapa kerugian yang diderita para korban. “Kita belum bisa pastikan total nilai kerugian dalam kebakaran itu. Namun hingga saat ini kami terus mendalami kasus terebut,” pungkasnya.(nal/igo/riu/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.