Bantuan 70 Tong Komposter Dikembalikan

PANDEGLANG,SNOL– Tong Komposter bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang lingkungan hidup, Kementrian Lingkungan Hidup TA 2015, dikembalikan oleh penerimanya. Fasilitas yang disalurkan melalui Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Pandeglang itu dianggap tidak layak dan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diajukan warga.Sedikitnya, 70 tong komposter yang sudah dibagikan kepada warga Kampung Curuganggur RT.01/03, Kelurahan Kadomas Kecamatan Pandeglang, dikembalikan lagi ke KLH Kabupaten Pandeglang. Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Curuganggur, Yogie Eka Martiens mengatakan, warga sekampung yang menerima bantuan tong tersebut mengadu kepadanya bahwa tong komposter berwarna biru bantuan dari KLH tidak berguna, percuma dan dianggap tidak layak pakai alias mubadzir.

Menurutnya, keinginan warga bukan seperti itu. Warga menginginkan, tong komposter yang bisa menampung semua bentuk sampah. “Warga disini menganggap 70 tong komposter bantuan dari KLH tidak sesuai spesifikasi yang diajukan masyarakat. Tong yang diberikan kepada kami, benar-benar tidak layak untuk dipakai dan mubadzir. Lihat saja bentuk tong yang dibuat KLH, untuk menyuling sampah ko seperti itu,” kata Yogie, dengan nada kecewa, Kamis (1/10).

Seharusnya tong yang dibuat sesuai ajuan warga dan tidak seperti yang dibuat oleh KLH. Pembuatannya juga terkesan asal-asalan. Masa tong untuk menyuling kompos, tidak ada penyaringnya dan bagian bawah tongnya malah dilubangi besar tidak menggunakan kran.

Sampah yang dimasukan ke tong itu akan berantakan lagi dan tidak bisa menjadi pupuk kompos. “Karena tong komposter yang dibuat KLH tidak benar, dan tidak terpakai oleh kami. Akhirnya, saya bersama seluruh warga di kampung ini sepakat untuk mengembalikan bantuan itu ke KLH. Gimana warga tidak kesal ketika membuang sampah ke tong itu karena bawahnya dilubangi besar dan sampah yang dimasukan jadi berantakan lagi sama kucing dan tidak bisa disuling,” paparnya.

Ketua RW 03 kampung Curuganggur, Sumarna membenarkan warganya menolak tong komposter bantuan dari KLH. Bantuan itu dianggap percuma tidak terpakai. Dulu ketika dirinya beserta warga mengajukan untuk bantuan itu pada tahun 2012, dan baru terealisai tahun 2015 ini. Pas direalisasikan, warga merasa kecewa bantuanya tidak sesuai ajuan.

“Ya, semua warga saya yang mendapat bantuan itu menolaknya karena tidak terpakai dan tidak sesuai keinginan warga. Semua warga menilai pembuatan tong komposter itu asal jadi saja. Makanya, semua warga mengembalikan kembali bantuan itu,” ujarnya.

Sementara, Kepala KLH Pandeglang Ade Surahman membatah kalau tong komposter bantuan darinya tidak sesuai spesifikasi. Pihaknya mengklaim, sudah sesuai standar dari kementerian. Tapi ia membenarkan kalau bantuan itu tidak sesuai kemauan masyarakat. Menurut Ade, ajuan dari masyarkat bukan standar dari ketentuan kementerian.

“Bantuan dari kami sudah sesuai spesifikasi dari kementerian, dan tong kompose itu untuk sampah kering, bukan sampah basah. Kalau yang diinginkan warga, untuk semua bentuk sampah dan bukan untuk sampah kering yang akan kami serah terimakan,” ungkap Ade.

Bantuan itu, tambah Ade, istilahnya dipinjamkan kepada masyarakat dan belum ada serah terima. Sehubungan keterbatasan tempat untuk menyimpannya, pihaknya menyimpan dilingkungan masyarakat. Pas disimpan dimasyarakat, ternyata spesifikasinya itu berbeda dengan yang diinginkan masyarakat. Makanya, masyarakat mengembalikan ke KLH, dari pada tidak terpakai.

“Antara kami dengan masyarakat, belum ada serah terima penyerahan peminjaman tong komposter tersebut. Tong komposter itu aset KLH, kami membuatnya di pihak ketigakan. Kalau untuk besaran anggaranya harus buka data dulu tapi ini bantuan dari APBN TA 2015,” kilahnya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.