9 Desa di Angsana Rawan Banjir
PANDEGLANG,SNOL–Dari sembilan desa di Kecamatan Angsana, tujuh desa di antaranya masuk daerah rawan banjir. Dua desa lainnya masuk daerah rawan kekeringan. Oleh karena itu, Angsana memiliki organisasi Kampung Siaga Bencana (KSB) yang siap melakukan penanggulangan dikala bencana itu terjadi.Ketua I KSB Kecamatan Angsana Beni Madsira mengungkapkan, tujuh desa rawan banjir antara lain, Desa Karangsari, Angsana, Kramat Manik, Padaherang, Padamulya, Cikayas, Sumurlaban. Sedangkan dua desa yang rawan kekeringan yaitu Desa Cipinang (sebagian) dan Kadubadak.
“Gardu bencana KSB tepat didirikan di samping kantor kecamatan dan kami memiliki perwakilan di masing-masing desa itu. Mudah-mudahan. Dengan adanya KSB bisa membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana,” kata Beni, Kamis (1/10).
Kegiatan yang sedang intens dijalankannya saat ini adalah menyalurkan bantuan air bersih ke lokasi kekeringan bekerjasama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, serta berkoordinasi dengan aparatur desa, kecamatan dan masyarakat sekitar.
“Peralatan penanggulangan bencana yang kami miliki masih terbatas. Kami yakin kedepan akan lebih baik dan lengkap. Oleh karena itu, kami berharap dukungan serta perhatian dari instansi terkait,” ujarnya.
Anggota KSB, diharapkan selalu menjaga dan mengedepankan jiwa kemanusiaannya saat penanggulangan bencana dilakukan. Jangan sampai, anggota kami tidak bisa bergerak atau bertindak tanpa uang. Pihaknya bukan tidak membutuhkan dukungan materi, hanya saja misi yang harus dikedepankan adalah misi kemanusiaan.
Ditambahkannya, ke wilayah Barat, Kecamatan Angsana berbatasan dengan Kecamatan Sukaresmi. Ke wilayah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sobang, dan kearah timur dan timur laut berbatasan dengan Munjul, serta kearah Timur berbatasan dengan Kecamatan Cikeusik. “Semua daerah kecamatan itu dikelilingi aliran sungai Ciliman. Makanya perlu dimaklumi jika 80 persen desa di Kecamatan Angsana rawan banjir,” imbuhnya.
Wakil ketua KSB Angsana Arsyadi menyatakan, gardu KSB yang saat ini ditempati juga situasi dan kondisinya tidak layak. Selain sudah banyak yang rusak, juga sebagian dindingnya mulai retak, serta kontur tanahnya labil,” pungkasnya. (mardiana/jarkasih)