4 Rumah Terbakar, Pemiliknya Pingsan

PANDEGLANG,SNOL–Kebakaran masih memburu pemukiman warga di sejumlah wilayah di Banten. Rabu (30/9) kemarin, empat rumah warga hangus dilalap si jago merah di Kampung Hayhay RT.04/4, Desa Kertajaya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. Dua orang korban jatuh pingsan di lokasi kejadian.Dua orang yang pingsan itu adalah istri dari Arsah (istri Darna) dan Dariah (istri Masnun). Beruntung keduanya berhasil diselamatkan oleh suaminya masing-masing dengan dievakuasi ke luar rumah.

Informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Dariah sedang membakar plastik bungkus kacang tanah di dalam rumahnya sekitar pukul 21.15 Wib. Sedangkan suaminya Masnun sedang memindahkan bensin ke dalam jerigen ukuran 1-5 liter, untuk dijual secara eceran. Hanya berselang beberapa menit, api dari lilin yang sedang digunakan untuk membakar plastik itu tiba-tiba menyambar bensin yang sedang ditumpahkan ke dalam jerigen. Melihat api dengan cepat berkobar dan membakar isi rumah, Masnun sontak kaget dan berusaha menyelamatkan istri dan anak-anaknya keluar rumah.

“Saya bersama istri dan anak-anak, langsung lari keluar menyelamatkan diri dan meminta tolong warga untuk memadamkan api,” kata Masnun, Rabu (30/9).

Warga yang mendengar teriakan korban, langsung berhamburan menuju lokasi sambil membawa alat seadanya dan mencoba memadamkan api. Tapi, api mudah membesar dan merambat ke tiga rumah warga lainnya masing-masing milik Darna, Udin dan Iwan. Apalagi keempat rumah itu semi permanen yang hanya terbuat dari bahan kayu.

“Api baru padam setelah semua rumah dan harta benda atau barang-barang kami hangus menjadi arang, ada sekitar dua jam lebih. Istri saya juga kakinya terbakar dan kondisinya lumayan cukup parah,” ujarnya.

Dalam musibah ini, sempat terdengar ledakan keras hingga beberapa kali. Ledakan itu diduga dari tiga tabung gas ukuran 3Kg dan dua motor yang terparkir di dalam rumah.

Para korban menangis histeris melihat rumahnya terbakar habis dan jadi abu. Mereka dan warga tidak bisa berbuat banyak untuk segera memadamkan api, karena sumber air dan peralatan yang digunakan untuk memadamkan api sangat terbatas. Sampai akhirnya, seluruh rumah dan isinya habis menjadi arang dan abu.Melihat rumahnya terbakar, Arsah dan Dariah jtuh pingsan. Pihak keluarga langsung menggotong keduanya dan mengevakuasi ke tempat yang aman.

Ketua RT 04/04 Kampung Hayhay, Kusnadi mengatakan, saat peristiwa terjadi, hanya warga saja yang memadamkan api. Tidak ada pihak dari pemadam kebakaran (Damkar) karena dia dan warga lainnya tidak sempat menghubungi pihak Damkar. Dia menilai percuma menghubungi Damkar karena jarak tempuh dari kota Pandeglang ke lokasi kejadian sangat jauh.

“Kami merasa kesulitan dan repot untuk memadamkan api. Soalnya, semua rumah terbuat dari dominan bahan kayu. Hampir dua jam, api baru dapat dipadamkan,” ungkap Kusnadi.

Barang-barang milik semua korban tidak ada yang tersisa dari mulai perabotan rumah tangga, alat-alat elektronik, uang, dan ada dua motor milik salah seorang wargapun, ikut hangus terbakar. Yang tersisa, hanya pakaian yang dipakai saja. “Kami sudah mendata semua korban, dan kami menaksirkan kerugian mencapai Rp 180 jutaan lebih. Untuk sementara, korban kami ungsikan ke rumah warga lainya (tetangga,red). Bantuan, dari swadaya warga sudah ada dan tidak seberapa. Kalau dari pihak pemerintah dan yang lainnya belum ada,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Senin (28/9) api menghanguskan lima rumah dan tiga kontrakan di Kampung Karangsari RT.01/7 Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang sekitar pukul 03.00 Wib dini hari. Akibat kejadian itu, puluhan warga terpaksa mengungsi ke rumah saudara dan tetangganya. Pada Minggu (27/9), dua rumah warga di Kampung Lebak Pasar RT.01/6 Kelurahan Muara Ciujung (MC) Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak juga ludes dilalap api. Sementara di Kota serang, sebanyak lima Kelas sekolah dasar negeri (SDN) Cilampang Kelurahan Unyur Kecamatan Serang, habis terbakar. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.