5 Rumah, 3 Kontrakan Jadi Abu
PANDEGLANG,SNOL– Isak tangis, mengeluh dan raut sedih, terpancar dari wajah sejumlah warga Kampung Karangsari, RT.01/7 Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, melihat rumah yang mereka huni selama puluhan tahun sudah dilalap si jago merah hingga menjadi abu. Seluruh barang-barang berharga miliknya mereka habis terbakar dan tidak ada yang tersisa.Sedikitnya, lima rumah dan tiga lokal kontrakan ludes terbakar menjadi abu, sekitar pukul 03.00 Wib dini hari, Senin (28/9). Sumber api diduga akibat arus pendek listrik dari rumah milik salah seorang warga Jamaludin. Beruntung kejadian itu tidak menelan korban jiwa. Hanya saja total kerugian yang dialami para korban kebakaran diperkirakan mencapai Rp179 juta.
Salah seorang korban kebakaran Jamaludin mengatakan, saat itu dirinya sedang tidur pulas. Namun istirahatnya terganggu saat mendengar ada suara barang dan material rumahnya terbakar dan tercium bau hangus. Saat melihat ke bagian atap, ternyata bagian atas rumahnya sudah terbakar.
“Saya waktu itu panik dan berteriak meminta tolong sambil membangunkan anak serta istri yang sedang tidur pulas. Saya langsung menarik anak dan istri saya keluar rumah, karena saya takut mereka ikut terbakar bersama rumah,” kata Jamal, Senin (28/9).
Seketika, api membakar rumahnya yang lokasinya tepat di tengah-tengah rumah warga yang ikut terbakar. Api menjalar sangat cepat karena rumahnya semi permanen. Warga pun tak dapat memadamkan api yang sudah mengamuk dan menjalar ke empat rumah warga lainnya dan tiga lokal kontrakan.
“Saya bersama warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Tapi api begitu cepat berkobar dan menjalar ke rumah lain. Kami juga tidak sempat menghubungi tim pemadam kebakaran, karena semua sedang panik. Kejadian sekitar pukul 03.30 Wib. Lima rumah dan tiga lokal kontrakan ludes terbakar,” ujarnya.
Sekretaris Desa Cigondang Muhaemin, membenarkan kejadian tersebut. Kebakaran diduga berasal dari arus pendek listrik di rumah Jamaludian. Ketika ada informasi, pihaknya juga langsung menyambangi dan melakukan pendataan warga yang terkena musibah.
Pihaknya langsung melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar para korban mendapatkan bantuan. “Dalam kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa. Total keseluruhan warga yang rumahnya terbakar ada sebayak 28 orang penghuni. Kalau kerugian harta benda kami menaksirnya sekitar Rp 179 juta. Semoga secepatnya Pemda memabantu para korban,” harapnya.
Sementara, Kepala BPBD Pandeglang Doni Hermawan mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi kebakaran setelah terjadi, karena tidak ada satupun yang menghubungi BPBD. Tapi, ia langsung menerjunkan pasukannya untuk membantu disana dan membawa bantuan logistik.
“Kami sudah turunkan petugas untuk membantu membersihkan puing-puing sisa kebakaran, melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan darurat logistik seperti pakaian, makanan, selimut, dan lainya. Untuk bantuan selanjutnya, kami akan menunggu laporan dari pihak aparatur Desa dan Kecamatan,” pungkasnya.
Pasca Kebakaran, KBM SD Cilampang Dihentikan
Pada Sabtu (26/9) lalu, gedung SDN Cilampang di Kecamatan / Kota Serang juga ludes terbakar. Rombongan Komisi II DPRD Kota Serang Senin (28/9) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah itu. Sidak dilakukan untuk memantau langsung kondisi empat ruang kelas yang hangus terbakar. Saat sidang berlangsung rombongan wakil rakyat ditemui oleh Kepala SDN Cilampang, Nano.
Nano mengungkapkan pasca kebakaran membuat anak didiknya terganggu aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu dihari pertama masuk sekolah pasca kebakaran, kegiatan belajar mengajar (KBM) dihentikan sementara. “Hari ini tetap masuk dan hanya melakukan upacara bendera, KBM belum bisa efektif,” ungkapnya.
Akibat kebakaran itu anak didiknya mengalami kesulitan dalam melakukan proses KBM karena semua sarana prasarana sekolah hangus terbakar. Pihak Sekolah juga belum memiliki bangku dan meja dan cukup mengganti yang hangus terbakar.
Agar tetap melaksanakan kegiatan belajar, pihak sekolah berencana akan memanfaatkan ruang guru dan mushola yang dijadikan ruang kelas sementara. “Kita masih kesulitan soal bangku dan meja untuk siswa, meski kita paksakan ruang guru dan mushola digunakan untuk ruang kelas. Karena siswa di Sekolah kita sangat banyak,” ungkapnya.
Untuk mensiasati KBM agar tetap berjalan, pihak sekolah akan memberlakukan sistem shift atau bergantian. Hal tersebut dianggap efektif saat kondisi yang tidak memungkinkan. “Dibuat tiga 3 shift, yaitu pukul 07.00-11.00, 11.00-13.00, dan 13.00-16.00 khusus untuk kelas 3,4,1 dan kelas 1 siang. Hanya sekarang hanya ada tambahan kelas 3 dan 4 karena terbakar,” ucapnya.
Sementara itu, wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Serang Ali Soero mengaku turut prihatin atas kondisi itu. Meski demikian, pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar para Murid di sekolah itu dapat tetap belajar dengan layak dan nyaman. “Untuk sementara kita harus mencari solusi bersama-sama. Apakah akan dilakukan proses KBM tiga shift, atau meminjam ruang kelas ke tempat lain,” ujarnya.
Agar SDN Cilampang segera diperbaiki Komisi II akan mendorong Pemkot Serang memprioritaskan penyusunan anggaran untuk renovasi. “Kita akan minta kepada instansi terkait untuk memprioritaskan pembangunan SDN Cilampang, agar bisa diperbaiki”ucapnya. (mg29/mg30/mardiana/jarkasih)