Mahasiswa Bantu Penderita Gizi Buruk

PANDEGLANG,SNOL– Sebagai bukti dari hasil penggalangan dana untuk si miskin, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK-PMII) STAIBANA Pandeglang, memberikan langsung bantuannya kepada Aman Munazat (1,3) penderita gizi buruk, warga Kampung Babakan Masjid/Legok Noong RT.03/08 Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung.Ketua PK-PMII STAIBANA Pandeglang, Jojon mengatakan, total yang didapat hasil penggalangan dana selama lima hari sekitar Rp3 juta. Dana itu langsung diberikan kepada kedua orang tua Aman Munazat, untuk meringankan beban keluarga dan bisa dipergunakan semestinya. Ia juga sangat berharap pemerintah segera turun tangan membantu penderita gizi buruk itu.

“Alhamdulillah, walau jumlahnya tidak seberapa. InsyaAllah, hasil penggalangan dana yang kami lakukan ini bisa membantu pengobatan Aman. Kondisi balita itu sangat memprihatinkan, mudah-mudahan diberikan kekuatan dan bisa sembuh,” kata Jojon, Senin (9/11).

Sebetulnya sumbangan yang diberikan belum cukup kalau untuk biaya berobat sampai sembuh total. Maka dari itu, harus terus ada yang memperhatikan agar Aman bisa sembuh total. Pihaknya juga berjanji, siap mengawal dan membantu keluarga Aman untuk berobat ke RSUD Berkah. “Kalau kondisinya seperti ini, harus banyak pihak yang terlibat,” tambahnya.

Ayah Aman, Sukardi mengatakan, keluarganya sangat bersyukur masih ada orang yang peduli membantu dan memperhatikan kondisi anaknya. Selama ini, ia juga sudah berusaha maksimal demi kesembuhan anaknya. Namun apa daya, keterbatasan biaya dan profesinya yang hanya sebagai kuli panggul di Pasar Pandeglang, dianggap tidak memungkinkan untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit. “Kami bersyukur, sudah dibantu oleh kakak-kakak mahasiswa. Uang ini pasti akan kami pakai untuk berobat Aman. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk membalas kebaikan kakak-kakak (mahasiswa PMII,red),” ujarnya, sambil mengusap air matanya yang menetes.

Diketahui, Aman dilahirkan dalam keadaan sehat. Dengan berat badan sekitar 3,5 Kg, dan aktif. Tiba-tiba, selama berjalan 40 hari kemudian, ia harus kehilangan berat badanya sekitar 3 ons, dan seluruh badanya mulai dari tangan sampai ujung kaki, terlihat mengecil. Akibatnya, ia harus berbaring lemas dan tak berdaya. Kesehariannya, hanya sehelai kain yang diikat ke pundak ibunya untuk mengendong bayi itu. Bahkan, organ tubuhnya seolah tak berfungsi normal.(nipal/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.