Pascalongsor dan Banjir, Anyar Tetap Diserbu Warga
BANTEN, SNOL Musibah banjir dan longsor pada awal pekan kemarin tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pantai Anyar. Pasalnya, setelah kejadian pengelola tempat wisata langsung berbenah, sehingga sisi eksotis Pantai Anyar tetap terjaga.
Ketua PHRI Kabupaten Serang, Suherman mengatakan, pada awalnya musibah banjir dan longsor memang sempat membuat para pengelola hotel dan restoran di Pantai Anyar dan sekitarnya resah. Namun kenyataannya, hal itu sama sekali tidak berpengaruh lantaran wiasatawan tetap berdatangan ke Anyar.
“Itu (banjir dan longsor, red) tidak berpengaruh ya. Wisatawan tetap datang ke sini (Anyar, red),” ujarnya.
Ia menuturkan, salah satu tolok ukur tetap ramainya kunjungan wisatawan adalah tingkat hunian hotel yang tidak berkurang dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
“Tingkat hunian hotel sama sekali tidak ada perubahan. Bookingan kamar hotel tidak ada yang dicancel. Total 80 persen kamar hotel di Anyar tetap terisi sama seperti pe-kan sebelum ada banjir dan longsor,” katanya.
Koodinator Tim Relawan penjaga pantai Balawista Kabupaten Serang, Juhdi mengaku, dari pantauannya, tingkat kunjungan wisatawan ke pantai terbuka tetap ramai seperti pekan-pekan sebelumnya.
“Wisatawan itu seperti tidak ada banjir dan longsor saja. Tetap ramai, pantai terbuka masih dipenuhi oleh pengunjung,” ungkapnya.
Terkait kondisi terakhir, kata dia, cuaca di Anyar dan sekitarnya cukup bagus sehingga wisatawan diperkenan-kan berenang dengan batas jarak yang sudah ditentukan. “Semua aman, cuaca bagus tapi kami juga tetap waspada, relawan penjaga pantai terus stand by,” tuturnya.
Kepala Disparpora Kabupaten Serang, Hulaeli Asikin mengatakan, rekonstruksi pariwisata Anyar pasca banjir dan longsor adalah skala prioritas pihaknya. Pasalnya, wisata Pantai Anyar merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Serang.
“Perbaikan pariwisata Anyar tentu yang menjadi perhatian utama kami. Itu pariwisata unggulan kami, sehingga apa pun akan kami lakukan agar kembali seperti semula,” ujarnya.
Agar rekonstruksi pariwisata bisa maksimal maka pihaknya pun akan melibatkan PHRI. “Sekarang kami memang belum bertemu dengan PHRI. Tapi kalau perbaikan nanti tentu kami akan libatkan mereka (PHRI, red),” katanya. Sementara, Jalan Raya Serang Pandeglang tepatnya di Cadasari dan Baros mengalami kemacetan, seperti yang terjadi pada setiap akhir pekan. Kondisi itu, mengindikasikan tingkat kunjungan wisata ke Carita dan sekitarnya tidak terganggu bencana banjir dan langsor, pekan kemarin.
Sementara Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Pandeglang Widiasmoto mengatakan, keberadaan objek wisata Pantai Carita sudah mulai ramai dikunjungi. Memang kata dia, sebelumnya sejumlah lokasi wisata beku akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Jangan ragu lagi untuk datang ke objek wisata di Pandeglang. Sebab kami sudah melakukan penataan dan pembersihan, meskipun belum secara keseluruhan,” ungkap Widiasmoto, kemarin.
Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pandeglang, Cecep Djuanda mengatakan, kondisi pascabanjir sudah mulai normal, baik akses jalan maupun lokasi wisata pantai. Oleh karena itu, bagi wisa-tawan yang akan berkunjung ke objek wisata di Carita tidak perlu ragu lagi. “Kondisi objek wisata sudah kembali normal dan siap untuk dikunjungi wisatawan,” tuturnya. (dwa/aep/sul/bnn/satelitnews)