Pemkab Tuding Pemdes dan Camat Tidak Peka

PANDEGLANG,SNOL– Aparat desa dan kecamatan diminta untuk pro aktif terkait kondisi dan situasi yang dialami warganya selama musim kemarau panjang ini. Terlebih bagi masyarakatnya yang mengalami krisis air bersih. Menyusul adanya warga di Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi, yang menjerit butuh air bersih.

Pemkab Pandeglang mengaku belum mengetahui kondisi warga Kampung Sukajadi RT.05/02, Desa Pasirkadu yang terpaksa menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, karena semua sumber air bersih yang ada di daerah itu kering kerontang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, berdalih belum mendapatkan laporan dari aparat desa dan kecamatan setempat. Sementara, beberapa daerah lainnya yang juga mengalami krisis air sudah melaporkannya ke BPBD yang kemudian dikirimkan bantuan air bersih.

Terkait adanya tudingan bahwa Pemda tidak peduli, Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi membantah, tudingan tersebut. Dia berdaih Pemda sudah menyiapkan bantuan air bersih dan makanan siap saji untuk masyarakat di dearah yang kekeringan. Dia juga menyalahkan pihak desa dan aparat kecamatan setempat yang dianggap tidak peka.

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan perhatian kepada masyarakat yang ada diwilayah kekeringan. Di wilayah selatan juga sudah kami berikan bantuan air bersih dan pengeboran juga kami lakukan. Bila memang ada yang belum terbantu, itu kesalahan dari pihak desanya yang tidak melaporkan ke kami. Bantuan sudah standby disini, tinggal disalurkan saja,” kata Erwan, Selasa (22/9).

Ia berharap ada bantuan dari para ulama/kyai/ustad dan masyarakat, untuk melaksanakan Salat Istisqa (Salat minta hujan). Hal itu sangat perlu dilakukan, agar semuanya bisa ditangani bersama-sama. “Kami juga sudah memfoskuskan dalam APBD Perubahan TA 2015, untuk penanggulangan kekeringan,” tambahnya.

Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan bertindak cepat terkait kondisi yang dialami warga Kampung Sukajadi RT.05/02, Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi. Ia langsung memerintahkan anggotanya terjun kesana, memberikan bantuan air bersih. Dia juga menyalahkan pihak desa dan kecamatan, yang kurang tanggap dalam memberikan laporan. Ia mengaku, informasi banyaknya datang dari rekan-rekan media. “Saya sudah mengetahui informasi tersebut dari media, dan saya juga langsung mengerahkan anggota membawa bantuan air bersih kesana. Kami juga sudah menyalurkan bantuan air bersih di 19 Kecamtan dengan jumlah 50 desa,” ungkap Doni.

Doni menambahkan, dirinya mendesak pihak desa, camat dan puskesmas, agar cepat tanggap dan terjun ke lapangan, jangan sampai ada kejadian seperti ini. Kalau ada laporan, pihaknya akan langsung terjun memberikan bantuan. Pihaknya juga sudah membuat posko pusat dan posko pantau yang terletak di wilayah selatan.

“Kami tekankan kepada semua pihak untuk cepat tanggap, jangan sampai tidak melakukan koordinasi dengan kami, jika ada warga yang butuh bantuan. Kami juga selalu melakukan patroli kesetiap kecamatan, untuk mengetahui wilayah mana saja yang butuh bantuan,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, setiap hari, sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Sukajadi RT 05/02, Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, harus bulak-balik ke sungai Ciliman untuk memenuhi kebutuhan air. Walau, air sungai yang menjadi andalan warga itu rasanya asin pahit dan berbau.

Hal itu sudah dilakukan warga sekitar dua bulan lebih, mengingat krisis air akibat kemarau panjang melanda di wilayah setempat. Yang lebih mirisnya lagi, sumur air yang selama ini menjadi andalan warga juga kering. Sebagian dari mereka, terpaksa harus mengisinya dengan air sungai juga.(mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.