PNS Dilarang Kampanye Via BBM
PONDOKAREN,SNOL Euforia dimulainya Pilkada Kota Tangerang Selatan membuat sebagian pegawai negeri sipil terlena. Pasca pengundian dan penetapan nomor urut calon walikota dan wakil walikota Tangsel kemarin, terpantau sejumlah status di Blackberry Messager (BBM) milik PNS yang berisi ajakan mendukung salah satu pasangan calon.
Panitia Pengawas Pilkada (Panwaskada) menegaskan birokrat dilarang berkampanye melalui media apapun, termasuk via BBM. Kampanye terselubung sejumlah PNS terendus pasca pengundian dan penetapan nomor urut di Hotel Santika Premier Bintaro Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam pengundian itu, pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Candra mendapatkan nomor urut pertama. Selanjutnya pasangan Arsid dan Elvier mengantongi nomor urut dua sedangkan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie mendapatkan nomor urut ketiga.
Seusai pengundian itulah bermunculan pesan-pesan bernada kampanye di beberapa medisa sosial milik PNS. Beberapa status dan foto profil milik PNS dan TKS di Kota Tangsel berubah menjadi ajakan mencoblos salah satu kandidat. “Pemimpin rakyat harus merakyat dan tahu apa yang dibutuhkan rakyat, serta berjuang mensejahterakan rakyat. Hanya nomor 3 yang pas untuk rakyat Tangsel,” tulis pesan salah satu di pesan BBM.
Ada pula beberapa TKS atau tenaga honorer yang ikut-ikutan mengganti foto profil di BBMnya dengan foto pasangan salah satu calon, baik incumbent maupun tidak. Sehingga tampak jelas, keberpihakan kepada calon walikota dan wakil walikota yang akan maju pada Pilkada Desember nanti.
Menanggapi prilaku anak buahnya, Plt Sekda Kota Tangsel Muhamad mengaku kecewa. Dia akan menegur keras kepada para PNS dan TKS yang menulis status ataupun mengganti foto profilnya berupa nada kampanye atau ajakan.
“Ya tidak boleh, PNS harus netral. Tidak boleh menuliskan atau mengganti foto profil di media sosial manapun dengan nada kampanye atau ajakan, sudah jelas itu melanggar aturan,” tegasnya saat ditemui seusai pengundian nomor urut, Selasa (25/8).
Muhamad menerangkan, tidak boleh para PNS atau pegawai pemerintahan Kota Tangsel menulis status, membuat dan memuat gambar yang berbau kampanye. Meskipun itu hari libur atau kerja, sudah seharusnya netral tanpa adanya keikut sertaan politik aktif.
“Sanksi awal teguran keras. Saya melarang keras mereka ikut-ikutan kampanye, meskipun itu tidak memakai baju PNS,” ujarnya. Larangan ini semata-mata untuk menjaga kondusifitas pemerintahan di kota tersebut, tanpa adanya campur tangan dari suasana pilkada di kota tersebut.
Kepala Pengawasan pada Panwaskada Tangsel, Muhammad Acep mengaku bakal mencari bukti adanya keberpihakan PNS tersebut. Menurutnya, sesuai dengan Undang-undang No.8 Tahun 2015, PP No.53 tahun 2014, serta Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2014 jelas diatur, tidak boleh PNS berpihak apalagi mengajak untuk memilih salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota.
“PNS jelas banyak aturan yang melarangnya. Namun untuk TKS, masih kami kaji kembali, sebab mereka juga digaji dari APBN dan APBD. Sudah sepatutnya juga menunjukkan sikap netralitas mereka,” papar Acep.
Sementara itu, Calon Walikota Tangsel nomor urut 2, Arsid menerima penetapan nomor urutnya dengan suka cita. Dia menyatakan akan melancarkan berbagai strategi untuk kemenangannya.
“Setelah ini banyak strategi-strategi yang akan diluncurkan. Apa saja, ya lihat nanti. Pokoknya untuk kemenangan,” pungkasnya.
Kandidat nomor 3, Airin Rachmi Diany mengaku tidak mempermasalahkan hasil undian. Dia akan melakukan segala sesuatu dengan cara terbaik.
“Iya, berapapun nomornya saya terima. Dan akan melakukan segalanya dengan yang terbaik,” ujarnya. Airin mengaku banyak belajar dari pengalaman. ”Kita belajar pada pengalaman lima tahun ini, dengan apa yang sudah kita selesaikan, semua hal baik kita tingkatkan. Dan apa yang sudah dilakukan, kita lanjutkan. Kita kembangkan. Yang pasti untuk di bidang pendidikan, program infrastruktur kan upaya terbesar yang harus terus ditingkatkan dan tidak boleh puas,” ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jazuli Abdillah mengungkapkan pascapenetapan nomor urut, pasangan calon Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie masih lebih unggul, baik dalam elektabilitas maupun popularitas. Pasangan ini masih memiliki basis pemilih yang loyal, terutama pada pemilih perempuan
Jazuli mengatakan pasangan nomor urut 1, Ikhsan Modjo-Li Claudia akan mencoba bersaing dengan menggarap basis pemilih perkotaan dan kelas menengah melalui strategi kampanye udara yaitu media sosial (Medsos). Sedangkan pasangan nomor urut 2 Arsyid-Elvier harus bekerja keras karena mengandalkan kekuatan keluarga besar dan basis pemilih PDIP.
“Hanya ada partai politik yang relatif memiliki pemilih loyal yaitu PKS dan PDIP. Itu juga kandidatnya dari internal parpol. Tapi karena tidak satupun dari internal calon dari PDIP maka swing voters masih tinggi,”ungkap Jazuli. (pramita/uis/gatot)