Tak Ada Air, Warga Tiga Desa Dihinggapi Penyakit
PANDEGLANG,SNOL–Musim kemarau masih melanda, para petani di Kampung Cigelam RT.16/04 Desa Sindangresmi Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang, kini gagal panen. Selain itu, warga lainnya masih kelabakan mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Salah seorang warga yang juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Padajaya Desa Sindangresmi, Muhtadin (35) mengatakan, sudah hampir tiga bulan berjalan kekeringan melanda kampungnya. Sampai saat ini, warga belum juga menerima bantuan air dari pihak-pihak terkait, baik dari Pemerintah Desa, kecamatan maupun kabupaten.
Akibat kekeringan itu, warga dikampungnya terpaksa harus mengkomsumsi air kotor dan harus menempuh perjalanan jauh sekitar 20 Km untuk mendapatkan air bersih. Bahkan, sebagian warga bingung harus kemana lagi mencari sumber mata air.
“Baru tahun ini kami merasakan musim kemarau cukup panjang. Bulan lalu kami harus gagal panen. Dari jumlah 220 hektar, sekitar 80 hektar gagal panen. Sekarang, kami masih kesulitan air bersih untuk dikomsumsi sehari-hari. Kami juga sudah mencoba menggali sumur sampai kedalaman 70 meter tapi masih saja tidak ada airnya,” kata Muhtadin, Senin (24/8).
Sekalinya ada air, itu hasil galian. Warnanya hitam dan bau sekali. Mau tidak mau, walaupun tidak layak dikomsumsi warga tetap mengkomsumsinya dengan memproses penjaringan terlebih dahulu. Sebetulnya, yang sekarang sengsara kesulitan air bukan hanya di kampungnya saja, tapi ada tiga desa yaitu Desa Sidangresmi, Cempaka dan Pasirlancar.
“Kami sangat berharap, pemerintah menurunkan bantuan agar kami tidak sengsara seperti ini berkepanjangan. Bukanya kami tidak mandiri, kami juga sudah berusaha menggali tiga sumur. Kenyataannya, air tak kunjung ada. Kami bukan ingin dibantu air langsung, tetapi kami berharap dibuatkan bor yang bisa keluar air,” harapnya.
Warga lainya, Among menambahkan, akibat kesulitan air banyak warga yang terserang penyakit diare, liper, ispa, dan gatal-gatal. Menurutnya, tahun ini benar-benar kemarau yang luar biasa panjangnya. Sudah hampir tiga bulan, tidak ada hujan turun dikampungnya. Hal yang wajar warga terserang penyakit, karena kurang mengkomsumsi air.
“Saya berharap pihak-pihak terkait agar segera melakukan tindakan, agar tidak ada lagi warga yang menderita akibat kekeringan tersebut. Kami bukan mengada-ngada, tapi benar-benar butuh bantuan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, pihaknya akan langsung bertindak memberikan bantuan air kesana (Sindagresmi,red). Ia juga mengaku, sudah melakukan tidakan di berbagai wilayah yang kesulitan air bersih, hanya saja tidak bisa bersamaan. Karena, kekurangan mobil pengangkutnya.
“Pasti kami kirim air bersih kesana. Paling bisa besok (Selasa,red), karena kami juga keterbatasan fasilitas mobil tangki. Memberikan bantuan sudah berjalan diwilayah kekeringan seperti Sukaresmi dan lainya,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)