Polda Bidik 4 Kecamatan Rawan Konflik
LEBAK,SNOL– Kurang dari dua minggu kedepan atau tepatnya tanggal 30 Agustus nanti, Kabupaten Lebak akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 266 desa. Kepolisian Daerah (Polda) Banten memetakan sedikitnya 4 dari 28 kecamatan di wilayah itu, masuk zona rawan kerusuhan dalam Pilkades nanti. Oleh karena itu, 4 kecamatan tersebut akan mendapat pengawalan dan pengawasan ketat dari aparat keamanan gabungan TNI/Polri. Kerusuhan yang dimungkinkan terjadi, rentan dilakukan antara pendukung Calon Kepala Desa (Calkades). Potensi konflik itu, mulai dari proses pendaftaran hingga penetapan calon.
Kapolda Banten Brigjend Pol Boy Rafli Amar, enggan merinci daerah yang berpotensi konflik itu. Ia berdalih, itu hanya menjadi catatan pihak terkait, dan bukan untuk konsumsi publik. Selain itu, pihaknya sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi sejak jauh-jauh hari.
“Ya, empat wilayah berpotensi kisruh,” kata Brigjend Pol Boy, usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan Pilkades serentak seKabupaten Lebak, di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis (20/8).
Mantan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri ini menyatakan, semua pihak diminta untuk menahan diri dan saling menghormati, serta menghargai proses serta tahapan yang sudah ditentukan. Sehingga, pada akhirnya semua berlangsung aman, lancar dan tenang.
Ada sekitar 1.500 personil anggota Polri yang diterjunkan untuk pengamanan, baik dari lingkungan Polres Lebak dibantu BKO dari Polda Banten. Selain itu, pihaknya juga telah meminta para calon dan tim sukses untuk menjaga kondusifitas.
“Kami percaya, masyarakat Lebak juga sudah cerdas dan lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan,” tambah Kapolda, seraya menyatakan bahwa pelaku kerusuhan akan ditindak tegas sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Dede Jaelani menyatakan, berdasarkan laporan dari jajarannya di bawah dan informasi dari berbagai media, empat wilayah kecamatan yang berpotensi rawan kerusuhan selama Pilkades adalah Kecamatan Maja, Cibadak, Rangkasbitung, dan Kecamatan Cimarga.
Empat wilayah itu bisa terlihat, mulai pembukaan dan penetapan calon yang sudah diwarnai letupan dan riakan-riakan kecil, yang dikeluarkan melalui aksi unjukrasa. “Kita tentu memberikan perhatian ekstra terhadap empat wilayah itu. Meski begitu, kami juga tetap melakukan pengawasan di 24 kecamatan dengan menurunkan personil Perlindungan Masyarakat (Linmas),” ungkap Dede.
962 orang Calkades Siap Kalah Siap Menang
Sebanyak 962 Calkades dari 266 desa dan 28 kecamatan seKabupaten Lebak, menggelar deklarasi damai menyatakan siap kalah siap menang dalam perhelatan Pilkades mendatang. Acara yang digagas Pemkab itu, dihadiri unsur Muspida. Dalam kegiatan itu juga perwakilan Calkades dari masing-masing kecamatan menandatangani fakta integritas, siap menjaga kondusifitas daerah.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyatakan, Kabupaten Lebak yang memiliki luas wilayah sekitar 330 ribu kilometer persegi atau sekitar 35 persen wilayah di Banten, harus memiliki pemerintahan yang kuat agar Lebak bisa membangun dan lepas dari daerah tertinggal.
Hal itu bisa ditopang dengan pemerintahan desa yang amanah. Oleh karena itu, putri sulung mantan Bupati Lebak ini meminta, agar warga memilih Calkades yang benar-benar mengabdi untuk masyarakat dan daerahnya. “Saya minta juga, yang kalah nanti jangan berkecil hati dan jangan sampai memprovokasi pendukungnya untuk berbuat kerusuhan,” tegas Iti.
Iti mengaku, tugas Kades sangat berat. Karena, akan bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai kepanjangan tangan dari Kecamatan dan Pemda. Oleh karenanya, Kades jangan tersangkut persoalan hukum.“Kita tidak ingin lagi mendengar, ada Kades yang masuk bui hanya gara-gara melakukan tindakan korupsi dan kelakuan kriminal lainnya,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)