Harga Beras Tinggi, Pembeli Sepi
PANDEGLANG,SNOL– Jika beberapa minggu lalu, masyarakat resah dengan kenaikan harga cabai, daging sapi, daging ayam, telur dan sejumlah barang pokok lainnya. Kali ini, masyarakat dibuat pusing dengan kenaikan harga beras sebagai bahan pokok makanan orang Indonesia.Pandeglang yang katanya sebagai salah satu daerah lumbung padi dan penyuplai padi terbesar di Provinsi Banten, ternyata masih harus kesulitan mendapatkan beras serta membuat masyarakatnya ketar-ketir dalam memenuhi kebutuhan pokok itu.
Akibatnya, pasaran beras menjadi sepi. Harga jual tinggi, kios beras di pasar Badak Pandeglang terlihat sepi. Banyak para pedagang yang hanya duduk-duduk santai dan terkadang meninggalkan kiosnya untuk keperluan lain. Sedangkan, stok beras yang dijualnya terlihat menumpuk.
Seorang pedagang beras di pasar Badak Pandeglang, Sandi mengatakan, harga beras mengalami kenaikan antara Rp 500 – 1000/Kg. Kenaikan harga mulai terasa sejak memasuki musim kekeringan disetiap kecamatan penghasil beras. Diakuinya, beras yang dijualnya merupakan beras lokal yang di suplay dari Cimanuk dan Panimbang.
“Biasa menjual harga beras super (Nomor 1,red) Rp 8,5 ribu/Kg, sekarang harganya naik jadi Rp 9 ribu/Kg. Kalau beras yang biasa (Nomor 2,red) biasanya Rp 7 ribu/Kg, sekarang jadi Rp 8 ribu/Kg. Setahu saya, lahan pesawahan mulai kekeringan dan para petani tidak bisa menanam padi lagi. Makanya, harga beras naik. Bisa jadi, harganya akan terus naik,” kata Sandi, Kamis (20/8).
Ia mengeluh, sejak harga beras mengalami kenaikan. Penjualan barang dagangannya merosot drastis yang awalnya per hari bisa menjual beras sekitar 1 ton – 2 ton, sekarang ingin menghabiskan 5 kwintal saja terasa sulit. Pria berbadan sedang ini membatah kenaikannya dilakukan sepihak.
Menurutnya, kenaikan terjadi mulai dari petani di sawah. Bahkan, dirinya merasa dirugikan akibat kenaikan tersebut. “Pembeli sepi, stok barang mangkrak,” ujar Sandi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Pandeglang, Olis Solihin, mengklaim kenaikan harga beras di Pandeglang itu disebabkan prodaknya yang bagus dan para tengkulak dari luar daerah berdatangan membelinya.
Jadi, para petani di Pandeglang harus melakukan penyimpanan, jangan sampai dijual kepada para tengkulak luar agar harganya terus stabil. “Untuk mengantisipasi dan mencegah agar tidak terus-terusan naik, kami akan melakukan operasi pasar. Nanti, kami juga akan memberikan pemahaman kepada para petani. Agar menyetok beras, jangan sampai semuanya dijual kepada para tengkulak luar,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)