Stok Sapi Hanya Cukup Untuk Idul Adha
SERANG,SNOL–Pasokan daging sapi di wilayah Banten, berkurang. Berdasarkan pendataan di lapangan yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Banten, diketahui daging yang beredar selama ini merupakan sapi impor. Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Harsono mengatakan, saat ini stok daging sapi yang berada di feedlotter wilayah Banten per tanggal 10 Agustus, hanya untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha saja. Artinya, stok daging sapi di Banten memang kurang.Berdasarkan data pertanggal 10 Agustus 2015 lalu, stok sapi di PT Lembu Jantan Perkasa (LJP) hanya memiliki 3.026 ekor, PT Septia ada sekitar 916 ekor, PT Sukses Ganda Lestari (SGL) sebanyak 1.300 ekor, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) sekitar 18 ribu ekor, PT Brahman Perkasa (BP) hanya 3 ribu ekor, PT Legok Makmur (LM) sekitar 10.856 ekor, PT Berdikari tidak ada stok, PT Pertenakan Skala Kecil di wilayah Kabupaten Tangerang hanya 2.250 ekor.
“Total keseluruhan stok sapi yang tersedia sebanyak 39.348 ekor. Itupun hanya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi saat Idul Adha,” kata Harsono, Senin (17/8).
Akibat kekurangan stok sapi di wilayah Banten, harga daging sapi pun mengalami peningkatan. Namun harga tersebut masih jauh dibandingkan dengan harga kerbau. “Jika bobot daging sapi meningkat maka harga jual pun akan tinggi. Sedangkan, menjelang Idul Adha para peternak sapi skala kecil tidak akan menjual ternaknya,” tambahnya.
Kurangnya jumlah stok di wilayah Banten dikarenakan Banten tidak memiliki pembiakan sapi, dan jumlah sapi impor di Banten ditentukan oleh kuota dari Pemerintah Pusat. Sedangkan, Distanak Banten hanya melakukan pembinaan dalam hal budidaya sapi. “Kami tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Banten karena kuota sapi impor ditentukan oleh Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Dirut PT BGD Ricky Tampinongkol mengatakan, salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sapi di Banten, BGD bersama dengan Distanak Banten akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) untuk melakukan pembiakan terhadap sapi di sejumlah wilayah di Banten. “Dari kerjasama dengan Menristekdikti ini, Banten akan mendapatkan bibit sapi sebanyak 5 ribu ekor,” ungkapnya.
Saat ini, kata Ricky, pihaknya bersama dengan Distanak Banten sedang mencari lahan untuk melakukan pembiakan sapi-sapi tersebut. “Tugas BGD mengamankan program dan kebutuhan Pemda,” imbuhnya. (metty/mardiana/jarkasih)