Hudaya Kecewa Kinerja Dindikbud
SERANG,SN–Pjs Bupati Serang Hudaya Latuconsina, semprot pejabat dan sejumlah staf pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang. Ia mengaku, sangat kecewa dan menyayangkan cara penyajian informasi publik pada instansi tersebut.Keterbukaan informasi publik yang disajikan dianggap tidak maksimal. Sehingga, butuh pembenahan dan perbaikan agar apa yang diamanatkan Undang-undang bisa terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan publik.
Pantauan di lokasi, Hudaya didampingi sejumlah pejabat terkait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Disdikbud. Ia datang sekitar pukul 09.00 Wib. Kedatangan Hudaya, diterima langsung oleh Kepala Dindikbud, Ahmad Saepudin.
Setelah berbincang-bincang beberapa menit, Hudaya melanjutkan keliling ke sejumlah ruangan Kepala Bidang, di antaranya ruang Kabid SMA/SMK, Kabid SMP, dan Kabid SD. Ironisnya, saat Hudaya bertanya kepada salah satu Kabid soal jumlah siswa, jawaban yang didapat justru tidak memuaskan atau terkesan tidak hapal. Mendapat jawaban itu Hudaya nampak kecewa dan menyesalkan sikap pegawai tersebut.
“Dalam hal ini, Dindikbud Kabupaten Serang perlu memperbaiki bentuk penyajian keterbukaan informasi, karena ketika berbicara informasi yang akurat, tentu apa yang dikehendaki dalam kontek pengembangan program, itu bisa menjadi lebih mudah. Sebenarnya sederhana, ini bukan persoalan suka dan tidak suka. Tetapi saya melihat ada hal yang perlu diperbaiki dalam konteks penyajian informasi. Siapapun butuh informasi,” kata Hudaya, saat ditemui di halaman Dindikbud usai melakukan Sidak, Selasa (4/8).
Ia menegaskan, dalam waktu yang singkat Dindikbud harus mampu menyajikan data secara terbuka, mudah dipahami oleh semua orang dan secara internal pun itu menjadi penting satu sama lain. “Komunikasi tidak harus formal dan bisa dilihat kondisi sekolah seperti apa. Sebaiknya, hal itu sudah pasti bisa dilakukan secara cepat,” tambahnya.
Hal terpenting lagi, tambahnya, update data situasi dan kondisi perkembangan pendidikan. “Saya lihat, timnya pak Kadis ini membutuhkan bimbingan lebih mantap lagi karena penting untuk mengetahui data. Seperti, jumah siswa SMP yang keluar berapa, dan masuk berapa. Saya melihat, updeting datanya belum maksimal,” ujarnya.
Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Ahmad Saepudin mengakui masih banyaknya kekurangan, termasuk kurangnya anggaran kegiatan. “Anggaran hanya Rp 85 miliar, hanya delapan persen dari APBD. Jadi, masih kurang,” kilahnya.
Terpisah, Ketua Divisi Sosialisasi Edukasi dan Advokasi Komisi Informasi (KI) Banten, Ade Jahran menyatakan, Kabupaten Serang belum pernah mendapatkan posisi 1,2 atau 3 dalam pemeringkatan badan publik. “Pada pemeringkatan tahun 2014 lalu, peringkat pertama Kota Tangsel, kedua Kota Cilegon, dan ketiga Kota Tangerang,” ungkap Ade.
Oleh karena itu, ia berharap agar Pemkab Serang melakukan pembenahan dari tata cara penanganan permintaan informasi publik, hinga sarana dan prasarana. “Pemeringkatan akan kembali kami lakukan, untuk itu semua Kabupaten/Kota agar segera mempersiapkan semuanya,” imbuhnya. (sidik/mardiana/jarkasih)