Putri Dibunuh Pakai Pisau Dapur
TANGERANG,SNOL—Polisi menemukan sejumlah fakta penting dalam kasus pembunuhan Putri Mariska Sakina (13) dan penusukan Muhammad Rizki Silaban alias Buyung, warga Gang H. Ridi Sumardi RT 03/05 Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Minggu (7/6). Pelaku pembunuhan menghabisi nyawa Putri dan menusuk leher Buyung dengan menggunakan pisau dapur.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Sutarmo mengungkapkan Putri terkena senjata tajam tikaman di bagian perut dan leher sehingga meninggal dunia karena kehabisan darah. Sementara Buyung terkena tusukan di leher.
“Dari olah tempat kejadian perkara diketahui bahwa alat yang digunakan untuk membunuh korban adalah pisau dapur yang ada di rumah korban,”ujar Sutarmo, Senin (8/6). Untuk mengusut kasus ini, polisi sudah membentuk tim gabungan dari Polsek Ciledug dan tim buru sergap Satreskrim Polres Metro Tangerang. Pembentukan tim dilakukan setelah menggelar analisa dasar dan evaluasi dengan tim-tim yang terkait. Hingga kemarin, polisi sudah memeriksa enam orang saksi yang dianggap dapat memberi keterangan dalam kasus tersebut.
“Pemeriksaan saksi dilakukan di Polsek Ciledug. Saksi yang sekarang sedang didengar keterangannya ada lima orang. Semalam sudah diperiksa satu orang jadi sudah enam orang,”ucapnya. Petugas kini menyelidiki motif pembunuhan sadis terhadap Putri dan penusukan terhadap kakaknya, Buyung. Polisi belum bisa menyimpulkan motivasi pelaku karena masih harus menggali informasi dari keluarga maupun korban yang diselamatkan. Sayangnya, kedua orangtua korban belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam kondisi berduka dan trauma. Sementara Buyung juga belum boleh diperiksa sampai dokter memberikan izin.
“Motif masih kita dalami dan dipelajari tapi sementara dugaan kita adalah pembunuhan,”ungkap Sutarmo. Motif pembunuhan mencuat karena polisi menemukan fakta jika tidak ada barang korban yang hilang. Telepon seluler milik kedua kakak beradik yang menjadi korban masih ada.
Sutarmo kemudian membeberkan lagi kronologi pembunuhan terhadap Putri serta penusukan terhadap Buyung berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara. Menurut Sutarmo, Putri tewas di tempat dengan keadaan hanya memakai handuk. Saat itu dia sendirian di rumah kontrakan dan diduga ada tamu yang datang.
Sementara Buyung ditusuk di bagian leher tapi berhasil selamat. Buyung yang mendapati adiknya tewas ditusuk setelah pulang salat Asar. Dia sempat siuman dan meminta bantuan kepada tetangganya.
“Kita masih pelajari tamu itu siapa? Orangtua korban bilang tidak ada janji kalau ada tamu yang mau datang. Korban Putri kan meninggal dunia di tempat. Kemudian korban Rizky juga minta tolong setelah siuman. Saat pingsan mungkin dianggap meninggal dunia dan pelaku lari. Setelah siuman barulah Rizky minta tolong kepada tetangga,” tuturnya. Menurut Sutarmo, rumah kontrakan korban termasuk ke dalam kawasan padat penduduk. Di sebelah kanan maupun kiri rumah korban adalah tempat tinggal. Saat peristiwa terjadi, tetangga sebelah kanan kosong sementara sisi kiri ada ibu-ibu yang hanya mendengar suara teriakan saat Rizky siuman minta tolong.
“Karena ibu-ibu tidak bisa menolong, dia minta bantuan RT setempat dan sama-sama menolong. Dugaan sementara pelaku berjumlah 1 orang. Rizky sempat sadar ketika ditanya pelaku 1 orang tapi setelah itu tidak bisa ditanya lagi. Kita masih berharap kepada korban Rizky yang selamat. Sekarang masih dalam perawatan khusus dan belum diijinkan dokter. Disana kita jaga, kita tunggu perkembangan dokter untuk memperbolehkan pemeriksaan,” tuturnya.
Sementara, dari informasi yang dihimpun, Rizky menurut teman-temannya aktif di kegiatan eskul Pencak Silat. Kemudian sempat terjadi cekcok dengan salah seorang temannya dan mengeluarkan nada ancaman yang ingin memberikan pelajar.
“Tentu informasi itu kita tampung diuji kebenarannya dan didalami untuk mengungkapnya. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapnya secara cepat,” tambahnya. (uis/gatot)