Gagal Lelang Ganggu Pengadaan Barang & Jasa
TANGERANG, SNOL—Ketiadaan perusahaan yang mendaftar serta terbatasnya waktu dalam proses pembangunan membuat sejumlah proyek gagal lelang. Akibatnya pengadaan barang dan jasa pun menjadi terganggu. Kepala Unit Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Tangerang Ayi Nuryadin mengatakan, pengadaan barang dan jasa di pihaknya merupakan usulan yang dilakukan oleh SKPD terkait. Dalam pengadaan barang dan jasa, dimulai dengan proses pra rencana kerja dan anggaran (RKA).
Kemudian, RKA dilanjutkan dengan pengisian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada tahun berjalan.
Barulah setelah itu mengisi Rencana Usulan Pengadaan (RUP) melalui sistem yang telah disiapkan oleh lembaga pengadaan secara elektronik (LPSE). “Prosesnya dengan sistem elektronik, peminat pengadaan barang jasa juga bisa melihat secara online terkait yang akan dilelang,”ujar Ayi. Dikatakan Ayi, pihaknya hanya bertugas memeriksa dokumen yang telah didaftarkan dinas terkait untuk dilakukan pelelangan barang dan jasa. Terkait dengan pemenang, akan ditentukan oleh Tim Kelompok Kerja (Pokja) yang tidak bisa diintervensi untuk menentukan pemenang lelang.
Setelah ditentukan pemenang, maka akan dikembalikan kembali kepada dinas yang mengusulkan untuk dilakukan kontrak pelaksanaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pengguna anggaran dinas yang bersangkutan. “Ada tim sendiri yang akan melakukan proses lelang, dalam hal itu kami tidak masuk ke dalamnya dikarenakan sudah ada tim yang dibentuk berdasarkan SK Walikota,”kata Ayi.
Ditambahkannya, terkait dengan pengadaan barang dan jasa, termasuk bangunan dan konstruksi biasanya terkendala oleh gagal proyek yang disebabkan oleh tidak adanya pendaftar maupun tidak adanya penawaran dari perusahaan dan terjadi berulang-ulang,
Dengan adanya kondisi seperti itu, maka akan dikembalikan oleh pihaknya kepada pihak dinas untuk dikoreksi harga perkiraan dari barang dan jasa nya. Masih kata Ayi, cepat dan lambatnya pengadaan juga tergantung kepada waktu untuk pengerjaan. Yang tidak dimungkinkan dan akan melewati tahun anggaran berikutnya maka akan dilanjutkan lelangnya di tahun berikutnya. “Selama belum ditandatangani kontrak, maka pengadaan masih bisa berubah. Hal itu juga salah satu penghambat pengadaan biasanya ada beberapa perubahan,”ujar Ayi.
Sementara Seksi Pengadaan Barang Konstruksi Hermawan mengatakan, sampai saat ini menurut data yang tercatat di lembaganya ada tiga dinas yang mengusulkan jumlah paket pengadaan yang banyak di bidang fisik konstruksi yaitu Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang serta Dinas Bangunan.
Terkait lelang, dirinya menjelaskan bahwa sudah ditentukan bahwa yang dilakukan di kantornya untuk konstruksi adalah yang memiliki anggaran di atas 50 juta. Sementara untuk di bawah itu dilakukan dengan penunjukan langsung (PL) oleh dinas. “Dinas Bina Marga paling banyak usulan fisik konstruksi ,”kata Hermawan. (mg28/made)