Kantong Daerah Ditarget Nambah Rp 50 Miliar
SERPONG, SNOL–Tahun ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangsel ditarget bertambah Rp50 miliar. Penambahan ini rencananya akan dimasukan dalam Perubahan (ABT) APBD 2015 mendatang. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Uus Kusnadi mengatakan, setiap tahun target penambahan PAD selalu terjadi. Hal ini disebabkan, progres pembangunan terus dilakukan.
Menurutnya, upaya pemerintah dan swasta dalam membangun sarana umum menjadi salah satu pemantik perekonomian tumbuh. Dari itu, potensi pendapatan daerah muncul. “Paling target penambahannya Rp 50 miliar. Memang tidak terlalu besar, tapi ini hasil kajian kita,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Angka penambahan tersebut, terang Uus, berasal dari PAD Tangsel. Dalam hal ini, sektor pajak daerah dan retribusi daerah yang penarikan dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab daerah.
Sebab, penambahan pendapatan ini juga bisa bersumber dari lubang lain. Seperti, bantuan keuangan provinsi, bantuan keuangan pusat, serta dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU). “Kalau akumulasi dengan bantuan keuangan, yang sudah kita catat penambahannya sekitar Rp 58 miliar,” ujarnya.
Pada bagian lain, Kepala Bidang (Kabid) PBB dan BPHTB pada DPPKAD Kota Tangsel Indri Sari Yuniandri menambahkan, untuk penambahan PAD dari pajak yang dia bidangi, sekitar Rp25 miliar. Ini berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Kalau PBB kan tidak bisa kita tetapkan ditengah. Penetapannya di awal. Makanya cuma penambahan target untuk BPHTB,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel Teddy Meiyadi, mengatakan, Pemkot Tangsel memasang target perecepatan pembahasan APBD Perubahan tahun ini. Teddy menyatakan, secara data prasyarat untuk membahas APBD Perubahan sudah mereka pegang.
Yakni salah satunya data, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun lalu yang akan dimasukan dalam perubahan kebijakan keuangan itu. “Sekitar Rp200 miliar Silpa yang akan dipakai untuk APBD Perubahan,” imbuhnya.
Teddy menguraikan, sejatinya Silpa lebih besar nilainya dari itu. Namun karena saat ini ada hajatan pemilihan walikota Tangsel dan wakil walikota Tangsel, sebagian dari Silpa itu tersedot ke pembiayaan pesta demokrasi itu.
Lebih rinci, sekitar Rp60 miliar dana dari Silpa, sudah dialokasikan untuk biasa Pilwalkot untuk KPU Tangsel. Kemudian, dana sebesar Rp9 miliar lebih, sudah diminta Panwaslu. Lalu, sekitar 7,4 miliaran dana pengamanan Pilkada yang ada di instansi keamanan.
“Sisanya, Rp54 miliar untuk membangun mapolres Tangsel, otomatis, tinggal Rp60 miliaran yang akan dialokasikan untuk penambahan kegiatan di SKPD,” tutur pria berkacamata ini.
Setelah mengetahui pemanfaatan uang Silpa itu, lanjut Teddy, langkah selanjutnya yang akan dilakukan Bappeda adalah membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan tahun ini. Dalam KUA dan PPAS, katanya, lebih kurang isinya adalah pemanfaatan Silpa dan pergeseran kegiatan yang ada di SKPD.
“Setelah itu, diserahkan ke Dewan. Lalu, dibahas dan kemudian disepakati oleh TAPD dan Badan Anggaran Dewan,” pungkasnya. (pramita)