Simpatisan ISIS Teridentifikasi

PANDEGLANG,SNOL–Belasan warga di dua kecamatan yakni, Menes dan Cikedal Kabupaten Pandeglang, teridentifikasi masuk sebagai simpatisan Islamic State Iraq and Syuriah (ISIS). Hal itu menjadi pengawasan serta penanganan serius pihak kepolisian.

“Ada sekitar 17 orang yang menjadi simpatisan ISIS, di dua kecamatan itu. Kami sudah lakukan penanganan secara persuasive, agar mereka kembali ke jalan dan ajaran Islam yang sebenarnya,” kata AKBP Widiatmoko, Kapolres Pandeglang dalam acara deklarasi penolakan gerakan dan paham fundamentalis, radikalisme, dan terorisme serta ISIS, bertempat di aula Kecamatan Jiput, Rabu (29/4).

Ditambahkannya, faktor penyebab keberadaan simpatisan ISIS itu, kemungkinan besar akibat bentuk kekecewaan terhadap kondisi yang terjadi. Dengan demikian, pihaknya bersama aparatur desa, kecamatan, ulama, kyai, dan kalangan terkait lainnya, melakukan langkah-langkah antisipatif. “Tidak ada dampak yang signifikan dan Pandeglang ini masih aman, kondusif serta masyarakat juga tidak mengambil langkah-langkah anarkisme,” tambahnya.

Untuk mendukung dan meningkatkan kondusifitas daerah, AKBP Widiatmoko juga mengajak kepada masyarakat untuk menggalakkan budaya system jaga keamanan lingkungan (Siskamling), serta bergotong-royong membangun daerahnya. Cara itu juga dianggap strategis untuk menangkal aksi-aksi kriminalitas yang kerap muncul.

Tokoh Ulama Kecamatan Jiput, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) AL-Khoziny, Kadutomo, KH. Asror mengatakan, salama ini di wilayahnya tidak pernah muncul bibit-bibit atau simpatisan ISIS sebagaimana disampaikan Kapolres. Deklarasi penolakan gerakan dan paham menyimpang yang dilakukan di Jiput itu dalam rangka memperkuat dan menegaskan kepada masyarakat. “Kami menolak keras adanya ISIS di Pandeglang, khususnya di Kecamatan Jiput ini,” ungkap KH Asror.

Untuk menangkal dan menghindari pengaruh paham atau ajaran semacam itu yakni, dengan memperkuat diri, meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, membentengi jasmani serta rohani dengan ajaran Islam yang sebenar-benarnya. Sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kondisi ekonomi, tambahnya, terkadang membuat seseorang mudah terjerat pada hal menyimpang semacam itu. “Kadal Fakru An Yakuna Kufron (Kefakiran (miskin) mendekatkan kekufuran). Bukan saja miskin secara materi, tapi miskin akidah, ajaran islam dan miskin ilmunya. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga diri kita, serta saling mengingatkan antar sesama muslim,” imbuhnya. (mardiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.