Endus ISIS, Menko Polhukam Turun ke Lebak

LEBAK,SNOL—Adanya isu sekitar 20 anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diwilayah Lebak, mengundang reaksi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). Pihaknya bertemu langsung dengan seluruh aparatur diwilayah Lebak.

Dalam kesempatannya, Asisten Deputi Koordinasi Masyarakat Kawasan Tertinggal (Asdep-MKT) Menko Polhukam Wawan Kustiawan, mempertanyakan kebenaran tentang keberadaan keanggotaan ISIS itu.

Pihaknya meminta, Pemkab Lebak dan aparatur hukumnya bertindak tegas jika memang itu benar.

“ISIS jangan dibiarkan, tindak tegas dan keluarkan kebijakan yang melarang peredaran ajaran sesat itu,” kata Wawan, saat menggelar pertemuan bersama Polres, Kodim 0603, Kajari, dan pihak Pemkab Lebak, di aula Bappeda, Kamis (16/4).

Menurutnya, masyarakat harus waspada dan aparatur pemerintahnya juga harus tegas dan tanggap menyikapi hal tersebut. Karena, sudah sering menjadi pembahasan ditingkat pusat juga, bahwa ISIS dilarang.

“Contohnya seperti tadi, Kejari mendorong Pemda agar mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) larangan dan menonaktifkan Gafatar. Nah, ISIS juga dengan cara seperti itu dulu. Pokoknya, dari pusat sudah ada kebijakan tentang larangan ISIS,” ujarnya (16/4).

Dirinya berharap, dengan kedatangannya ke Lebak, menjadi penyemangat dan memotivasi seluruh pihak aparatur terkait seperti, Kepolisain dan Kodim Lebak untuk bersiaga mewaspadai ISIS, serta masyarakat juga dapat membantu memberikan informasi yang akan membahayakan atau mengganggu keamanan dan pertahanan Negara.

“Kami sangat berharap, kepada masyarakat agar melaporkan tentang keberadaan ISIS dimanapun, kepihak Kepolisian. Kalau sudah melaporkan, kepolisian pasti akan menindak. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Polda, jika ada ISIS diwilayah Banten jangan dibiarkan, langsung ditindak saja,” ujarnya lagi.

Sementara, Kapolres Lebak AKBP Mulia Nugraha mengatakan, di Kabupaten Lebak ada ISIS ditiga titik. Untuk sementara, ini masih dugaan, dan bukan hanya ISIS saja. Tetapi, ada juga Ahmadiyah, NII dan Gafatar, semuanya sedang dalam pengawasan dan selalu dimonitor.

“Kami akan terus melakukan monitoring, jika sudah terbukti kebenarannya. Kami akan langsung menagkapnya. Saya juga berharap, kepada semua pihak agar bisa bekerjasama, jika ada informasi tentang keberadaan ISIS segera melapor kepada kami,” ujarnya. (mg29/mardiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.