Benyamien Davnie Saingi Airin

SERPONG,SNOL—Benyamin Davnie belakangan diterpa isu kurang sedap. Dia dikabarkan akan mundur dari percaturan Pilkada Tangsel. Namun Wakil Waliota Tangsel itu semakin mantap akan maju dan menyaingi kandidat lainnya, termasuk Airin Rachmy Diany.

“Insya Allah saya siap maju pada pilkada sekarang. Doakan saja yang terbaik untuk pesta demokrasi kali ini. Semoga saya juga masih diterima masyarakat Tangsel,” ungkap Bang Ben, sapaan Benyamin, Senin (27/4). Keseriusan itu ditunjukkan Ben dengan mengambil formulir di tim penjaringan bakal calon (balon) walikota di Partai Gerindra, baru-baru ini. Selain itu terus melakukan konsolidasi dengan partai politik (parpol) dan mengikuti penjaringan balon walikota. Diakui Ben, meski sudah ada beberapa parpol yang telah menutup pendaftaran, namun hingga saat ini masih ada parpol yang masih membuka pendaftaran seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Sekarang masih ada beberapa partai yang masih buka penjaringan. Jadi masih ada waktu untuk terus melakukan komunikasi dengan parpol-parpol itu,” ujarnya. Untuk meyakinkan parpol agar dirinya diusung dalam pilkada nanti, Bang Ben mengaku akan menawarkan ide dan program pembangunan daerah kepada tim penjaringan balon walikota di parpol-parpol.

“Saya akan tawarkan program, ide, dan gagasan saya soal pembangunan Tangsel ke depan,”terangnya. Disinggung soal adanya intervensi politik dari pihak lain, sehingga dirinya tidak mengembalikan formulir pendaftaran secara langsung ke Partai Demokrat, beberapa waktu lalu, dibantah Bang Ben.

“Isu intervensi politik itu tidak benar. Saya juga sudah mengkomunikasikan niat saya secara baik-baik kepada Ibu Airin. Responnya baik. Jadi tidak betul itu ada intervensi politik itu,” tegasnya. Bang Ben juga mengaku bersama Airin akan tetap fokus menjalankan roda pemerintahannya yang akan habis pada April 2016 nanti.

“Yang pasti sampai detik ini kami tetap solid menjalankan amanah kami sampai habis nanti,” katanya. Ditanyakan soal pendapatnya mengenai peta politik saat ini, mengingat sangat banyak nama yang ikut dalam penjaringan balon walikota di parpol-parpol, Bang Ben mengaku hal itu bukti animo masayrakat terhadap pesta demokrasi itu cukup tinggi.

“Meski tahapan Pilkada saat ini cukup mendadak, tapi banyak juga tokoh-tokoh yang berkompeten muncul dalam pilkada kali ini. Sepertinya pertarungan politik nantinya akan sangat menarik,” ujarnya.

Disinggung lebih lanjut, mengenai kesiapannya maju pada pilkada ini hanya strategi, karena akan tetap menjadi wakil Airin Rachmi Diany, menurut Bang Ben pasangan belum bisa dibicarakan saat ini.

“Saya tidak tahu seperti apa peta politik nanti. Jadi tidak bisa dikatakan saya akan menjadi wakil ibu lagi atau tidak. Karena tahapannya masih jauh. Yang pasti saat ini saya sangat nyaman berkerja bersama Ibu Airin dalam membangun Tangsel,” tuturnya.

Di tempat terpisah pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, M Zaki Mubarak, mengatakan majunya Bang Ben dalam perhelatan pilkada kali ini sangat positif.

“Saya kira positif. Dia punya pengalaman di birokrasi. Cukup dikenal, jaringannya juga luas dan relatif tidak punya catatan hitam, seperti masalah korupsi dan yang lainnya,” ungkap Bang Ben.

Dia berpendapat, yang terpenting dengan majuya kedua tokoh itu tidak akan membuat pemerintahan tidak berjalan. “Pemerintahan yang tinggal beberapa bulan lagi akan tetap berjalan,” tegasnya.

Dewasa Berdemokrasi

Soal penjaringan balon walikota yang kini tengah dilakukan beberapa parpol, pengamat politik Ray Rengkuti, mengatakan parpol harus transparan dalam melakukan penjaringan. Dengan demikian masyarakat akan mengetahui parpol-parpol itu benar-benar mencari dan melihat dari sisi kualitas dan kompetensi para kandidat yang mendaftar.

“Penjaringan harus terbuka dan transparan, mulai dari mekanismenya sampai pada penetapan calon yang akan diusung dan diaftarkan ke KPU. Semuanya harus dilakukan terbuka,” ujarnya. Dia juga mengatakan, keterbukaan itu juga sebagai wujud kedewasaan demokrasi pada parpol agar para kandidat lain juga tahu kekurangannya dan kelebihan kandidat yang diusung parpol.

“Kedewasaan berdemokrasi ini harus ditunjukan parpol, misalnya dipaparkan oleh tim penjaringan dan penyeleksian kenapa memilih satu kandidat itu dan apa kekurangan kandidat lain yang tidak sesuai dengan kriteria parpol tersebut,” tuturnya.

Dengan keterbukaan itu, Ray mengatakan parpol semestinya tidak hanya melihat dari sisi popularitas kandidat yang mendaftar saja, akan tetapi benar-benar mencari kandidat yang berkualitas untuk memimpin Tangsel ke depan. (dra/bud/gatot/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.