BOS Telat, Guru Madrasah Berkeluh Kesah

TANGERANG,SNOL—Para guru madrasah di Kabupaten Tangerang mengeluhkan keterlambatan pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Berdasarkan peraturan,

seharusnya dana BOS tri wulan pertama sudah dicairkan awal Maret 2015 lalu.

Ketua Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kecamatan Jayanti, Abdurrosyid Siddiq menjelaskan dalam buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS untuk MI, MTs, dan Pondok Pesantren Salafiyah disebutkan waktu penyaluran dana BOS tahun 2015 dilakukan secara bertahap. Ketentuannya dana BOS disalurkan setiap periode tiga bulanan. Untuk tri wulan pertama yakni Januari hingga Maret, pencairan dana BOS dilakukan paling lambat awal bulan Maret 2015.

“Hari ini, Selasa, 31 Maret 2015, merupakan hari terakhir di bulan Maret. Artinya hari terakhir bagi pemerintah untuk mentransfer dana BOS ke madrasah. Tapi hingga hari ini dana BOS untuk madrasah swasta periode tri wulan pertama bulan Januari sampai Maret 2015 belum ada di rekening,” kata Abdurrosyid, Selasa (31/3).

Menurut Abdurrosyid, keterlambatan pencairan dana BOS membuat sekolah kesulitan. Di sekolah tempatnya mengajar, sudah tidak ada pungutan atau iuran dari wali murid. Mulai biaya pendaftaran, biaya bulanan dan biaya-biaya lainnya. Semua itu karena sekolah penerima BOS dilarang memungut biaya.

“Honorarium guru honorer juga sepenuhnya bersumber dari dana BOS. Bila hingga tiga bulan dana BOS belum cair, maka ini sangat menghambat bagi kelancaran operasional sekolah. Di satu sisi, dana BOS belum cair, di sisi lain para guru harus menerima honorarium setiap bulan,” tutur Abdurrosyid.

Abdurrosyid mengatakan, bila sumber dana untuk honorarium guru dari dana BOS, maka para guru akan menerima honorarium setiap tiga bulan. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah, dalam hal ini Kemenag Kabupaten Tangerang, untuk segera melakukan transfer dana BOS ke rekening madrasah.

“Dana BOS itu sangat penting bagi berjalannya kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Bila hingga pekan pertama bulan April dana BOS belum juga ditransfer, maka kami akan melakukan upaya lain,” tegasnya.

Pihaknya menyarakan untuk pengelola BOS Kabupaten Tangerang untuk bekerja secara profesional. Karena sekolah-sekolah yang berada dibawah binaan Dinas Pendidikan tidak mengalami masalah seperti madrasah dalam hal ketepatan waktu pencairan dana BOS.

Menanggapi keluhan para guru madrasah, Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang, Ahmad Rifaudin mengatakan masalah keterlambatan sudah dibahas di tingkatan Kanwil Kemenag Provinsi Banten. Pihaknya minta agar semua guru madrasah swasta di Kabupaten Tangerang bersabar.

“Sudah ada solusinya, hari ini kita rapat (kemarin,red) di Kanwil, jadi keputusannya akan dicairkan dalam waktu 10 hari ke depan terhitung hari ini. Karena pencairan dana BOS ini ya kewenangannya ada di Kanwil bukan di Kemenag Kabupaten Tangerang. Saya minta para guru bersabar, karena akan dibayar 2 triwulan sekaligus,” tukasnya.

 Dia menjelaskan jumlah siwa madrasah Ibtidaiyah penerima dana BOS di Kabupaten Tangerang mencapai 51.788 siswa. Sementara untuk madrasah tsanawiyah sebanyak 42297 siswa sedangkan madrasah aliyah sebanyak 11276. Siswa MI akan menerima 800 ribu rupiah per tahun per orang sedangkan siswa Mts akan menerima satu juta rupiah per orang dan madrasah aliyah menerima 1,2 juta rupiah per orang. Jumlah tenaga honorer madrasah di Kabupaten Tangerang mencapai 6135 orang.

Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Banten Agus Salim menambahkan keterlambatan pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) disebabkan adanya perubahan administrasi anggaran dari pusat. Kode mata anggaran yang seharusnya menggunakan kode 57 menjadi 52. Namun, pihaknya tidak menjelaskan maksud dari kode tersebut.

Ia mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan revisi dari adminsitrasi tersebut. Ia memahami kondisi sekolah yang mengharapkan dana BOS. Namun, ia berharap para guru madrasah untuk bersabar.

“Saya janji minggu-minggu ini depan sudah bisa cair. Sabar dulu karena ada yang harus direvisi mengenaiakun anggaran sejak Januari lalu,”tandasnya. (uis/widiawati/aditya/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.