Gugat Dana Hibah, 5 Guru Dipecat

SERANG, SNOL Lima guru pada Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Sholatiyah Kampung Kepandean, Desa Sindang Sari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang dipecat secara sepihak oleh ketua yayasan setempat.

Pemecatan dilakukan lantaran ke lima guru tersebut dinilai tidak sinergis dengan yayasan karena mempertanyakan soal dana hibah dari Pemprov Banten.

Ke lima guru tersebut, yakni Sofyan Hadi (guru MA), Habibi (guru MI), Ningsih (guru MI dan MTs), Hasan Basri (guru MTs dan MA), dan Ahmad Ghozali (kepala sekolah MI). Kelimanya resmi dibebastugaskan pada Senin (1/4) lalu.

Sofyan Hadi, salah satu guru yang dipecat menduga pemecatan sepohak ini lantaran para guru mempertanyakan terkait bantuan dana hibah yang berasal dari Pemprov Banten melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) senilai Rp 600 juta pada tahun 2012 lalu.

“Namun, Ketua YPI (Iing Tuhfatul Ghoroib) membantah jika YPI mendapatkan bantuan dana hibah itu. Dia berasalan, yang mendapatkan bantuan itu Lembaga Pusat Kajian Pengamban-gan dan Pendidikan (LPKPP),” ujar Sofyan saat ditemui di kediamannya di Kampung Kepandean, Desa Sindang Sari, Selasa (2/4).

Dijelaskan Sofyan, dana hibah senilai Rp 600 juta tersebut yang diterima YPI Sholatiyah pada bulan Oktober 2012 lalu diduga digunakan untuk kegiatan fiktif.

“Bahkan untuk uang Rp 600 juta itupun tidak tahu kemana, dan digunakan untuk apa. Karena, kami mengetahui adanya bantuan itu pada pertengahan Januari 2013 ini,” terangnya.

Untuk memperkuat dugaan adanya indikasi dana hibah fiktif itu, ia berinisiatif bertanya kepada rekannya salah satu ketua LSM (Lembaga swadaya masyarakat) di Banten, untuk meminta data penerima bantuan dana hibah untuk perbandingan.

“Dalam data LSM yang secara kebetulan mendapatkan bantuan itu, tertera nama YPI Sholatiyah sebagai penerima bantuan dana hibah. Maka, dugaan indikasi penyelewengan dana tersebut semakin kuat,” paparnya.

Dengan adanya dugaan indikasi penyelewangan dan hibah itu, Sofyan menambahkan, pihaknya berinisiatif untuk diselesaikan secara internal dengan mengadakan rapat pada Rabu (27/3) lalu yang dihadiri para guru, dan pendiri yayasan. Namun pada saat rapat ketua YPI (Iing Tuhfatul Ghoroib) tidak hadir.

“Meski Ketua YPI tidak hadir, rapat tetap dilaksanakan diwakili oleh Ketua YPI,” katanya.

Wakil Ketua YPI Sholatiyah, Fauzi Al Majid mengaku tidak mengetahui berkaitan dengan bantuan dana hibah tersebut. Karena, sampai saat ini pihak YPI itupun tidak pernah membertahukan kepada bawahannya. “Sama saya juga ga tahu,” ujarnya.

Terpisah, Ketua YPI Sholatiyah, Iing Tuhfatul Ghoroib mengaku maslah ini hanya miss komunikasi saja. “Ini cuman miss komunikasi saja. Masalah dana hibah bisa dipertanggung jawabkan baik se-cara administrasi dan realisasinya,” tandasnya.(arif/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.