Longsor Rubuhkan Gedung SMP
LEBAK,SNOL Empat dari enam ruang kelas SMPN 4 Leuwidamar di Kampung Ciboleger, Desa Bojongmenteng Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, ambruk, Rabu (22/1) sore. Ambruknya empat ruang kelas terjadi setelah tanah tempat gedung berdiri longsor.
Akibat peristiwa itu, kegiatan belajar mengajar 259 siswa SMPN 4 Leuwidamar terganggu. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar tidak diliburkan. Pihak sekolah memaksimalkan sisa ruang yang ada. Secara keseluruhan, SMPN 4 Leuwidamar memiliki enam ruang kelas dan satu ruang perpustakaan. Para pelajar terpaksa belajar bergantian di dua ruang kelas yang tersisa serta ruang perpustakaan yang disulap menjadi tempat belajar mengajar.
“Untuk saat ini memang ruang kelas yang kita gunakan untuk KBM ada tiga ruangan, salah satunya gedung perpustakaan. Dimana gedung perpustakaan diisi secara bergantian antara kelas VII A dan B serta kelas VIII A dan B. Sementara dua ruang kelas lagi, masing-masing digunakan oleh kelas IX A dan B,” kata Asep Kurnia, Kepala SMPN 4 Leuwidamar, kemarin. Menurut Asep, gedung sekolah yang ambruk dibangun sekitar pertengahan tahun 2006 silam menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemnedikbud) sebesar Rp 3,5 miliar. Ketika berdiri, sekolah ini merupakan kelas jauh dari SMPN 2 Leuwidamar. Namun pada pertengahan tahun 2007 dipisah menjadi SMPN 4 Leuwidamar.
Hingga kemarin, puing bangunan kelas ambruk masih berserakan di areal lahan sekitar 4000 meter persegi tersebut. Asep mengatakan, longsor yang menghancurkan ruang kelas SMPN 4 Leuwidamar terjadi dua kali. Kali pertama terjadi Kamis (19/12) lalu yang menghancurkan satu ruangan kelas. Sisanya tiga ruang kelas ambruk pada Rabu (22/1). “Kami sebenarnya membutuhkan lima ruang kelas karena di sekolah kami ada delapan rombongan belajar,” papar Asep. Pihak sekolah mengaku telah melaporkan musibah longsor yang menimpa sekolah ke Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebak.
Sementara para siswa merasa khawatir musibah longsor susulan menimpa ruang kelas mereka mengingat saat ini angin kencang ditambah hujan lebat masih mengguyur wilayah Kabupaten Lebak dan sekitarnya. “Kami juga belajar tidak nyaman. Apalagi kami juga sebenar lagi UN (Ujian Nasional-red),” tutur Imas Masyitoh (15) siswa kelas IX yang diamini siswa yang lainnya.
Ditemui di gedung Pemkab Lebak, Sekretaris Dikbud Lebak Juanda berjanji segera mengusulkan pembangunan lima ruang kelas SMPN 4 Leuwidamar ke Kemendikbud RI karena Anggaran Pendataan dan Belanaja Daerah (APBD) Lebak 2014 cukup minim.
“Mudah-mudahan bisa dibangun pada pertengahan tahun 2014 ini. Kita juga akan mengusulkan SMPN 4 Leuwidamar lokasinya direlokasi ke tempat lain, karena lahan di daerah tersebut tanahnya labil, sehingga sangat riskan diterjang bencana lagi,” papar Juanda. (ahmadi/gatot)