Puluhan Siswa Nyaris Tertimpa
Gedung SMP Bina Bakti Ambruk Saat KBM Mau Dimulai
LEBAK,SNOL Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Bakti di Kampung Lebak Buah Desa Karyajaya Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, tiba-tiba ambruk, Rabu (5/2) sekitar pukul 07.30 WIB. Puluhan siswa yang tengah mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM), nyaris tertimpa reruntuhan bangunan.
Berdasarkan informasi dari para guru, gedung SMP Bina Bakti dibangun pada pertengahan tahun 2003 lalu oleh pengurus Yayasan Bina Bakti, dengan dana berasal dari swadaya pengurus sekitar Rp500 juta. Sejak dibangun hingga saat ini sarana belajar tersebut belum pernah direnovasi.
Pantauan Satelit News kemarin, bagian gedung yang ambruk terdiri dari tiga ruang untuk kelas VII, VIII dan IX. Masing-masing ruangan berukuran sekitar 12×9 meter. Sedangkan ruang guru di sebelahnya berukuran sekitar 4×2 meter. Kondisinya sangat mengkhawatirkan.
“Sebelum ambruk, tiga atap ruang kelas tersebut memang terlihat sudah reta-retak sejak tiga bulan terakhir. Meski begitu, kami tetap menggunakannya untuk KBM, karena tidak memiliki ruang kelas lain,” kata salah satu guru SMP Bina Bakti, Jeri Ferdinan (26), kemarin.
Beruntung dada saat kejadian, KBM belum dilakukan. Sehingga ambruknya gedung tidak sampai menelan korban jiwa. “Biasanya kami memang memulai KBM pada jam 07.15 WIB, namun tadi pagi (kemarin-red) hingga jam 07.30 WIB kami belum memulai KBM. Ini mungkin firasat bahwa musibah itu akan terjadi,” papar Jeri, seraya menyatakan total siswa berjumlah 87 orang dengan rincian 15 siswa kelas VII, 28 siswa kelas VIII dan 44 siswa kelas IX.
Akibat musibah itu, KBM di sekolah itu terpaksa diliburkan. “Puluhan siswa kami pulangkan dan mereka kami wajibkan belajar di rumah. Kami juga tidak tahu sampai kapan kegiatan KBM ini dihentikan,” ujar Jeri.
Guru lainnya, Siti Melia Malyana (27) menambahkan, pihaknya belum melaporkan ambruknya gedung SMP Bina Bakti kepada siapapun, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebak. “Mungkin besok (hari ini-red) akan kita sampaikan,” janjinya seraya tidak menyebutkan total kerugian akibat musibah tersebut.
Sementara, puluhan siswa SMP Bina Bakti merasa trauma atas musibah itu. Mereka enggan belajar hingga ruang kelasnya benar-benar dibangun. “Kami lihat dengan mata kepala kami sendiri sesaat sebelum musibah itu terjadi. Pasalnya pada saat itu kami hendak masuk ruangan. Beruntung kami belum ada satupun yang masuk ruangan, sehingga kami semua selamat,” cerita Syamsul Hadi (15) salah siswa kelas IX yang diamini siswa yang lainnya.
Dihubungi melalui ponsel, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebak, Juanda, mengaku tidak menganggarkan biaya untuk perbaikan gedung sekolah swasta itu. Kendati demikian, Juanda meminta kepada pihak sekolah untuk melaporkan musibah itu ke Dinas Pendidikan. ”Mudah-mudahan saja bisa kita sisihkan dari anggaran yang ada saat ini, nanti kita sampaikan ke Kasi Sarana dan Prasarana Dikbud Lebak,” imbuh Juanda.
Pihaknya saat ini menyediakan dana Rp69 miliar untuk perbaikan sekitar 1000 ruang kelas yang rusak, terdiri dari SD, SMP dan SLTA. (ahmadi/jarkasih)