Siswa Belajar di Lantai Rumah

Pasca Ambruknya Gedung SMP Bina Bakti
LEBAK,SNOL Nasib puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Bakti, sangat memprihatinkan. Pasca ambruknya gedung sekolah tempatnya menuntut ilmu, Rabu (5/2) lalu, kini mereka terpaksa harus mengikuti kegiatan berlajar mengajar (KBM) dengan fasilitas seadanya di dalam rumah milik Ketua Yayasan Bina Bakti.
Pantauan Satelit News Kamis (6/2), sekitar 87 siswa tampak mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh para gurunya. Sesekali mereka minta segera pulang karena kondisinya tidak nyaman. Rumah Ketua Yayasan tersebut berukuran sekitar 12×9 meter. Lokasinya sekitar 30 meter dari sekolah mereka yang ambruk di Kampung Lebak Buah Desa Karyajaya Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
“Para siswa belajar di rumah Pak Ketua Yayasan mulai hari ini (kemarin-red), karena tidak ada pilihan lain. Daripada tidak belajar,” kata Kepala SMP Bina Bakti, Iri Subandi, kemarin.
Iri mengakui selama KBM berlangsung di dalam rumah, memang situasinya berbeda dengan belajar di dalam kelas. Di lokasi sementara itu para siswa berdesak-desakan dan duduk di atas lantai. “Para siswa yang belajar sangat gaduh karena semua siswa dari kelas VII, VIII dan IX digabung,” ujar Iri.
Pihak sekolah tidak mengetahui sampai kapan puluhan siswa akan belajar di lantai rumah. “Tadinya kami mau meminjam gedung SDN II Karyajaya sebagai tempat belajar, namun setelah kami pikir hal itu tidak akan efektif karena lokasinya cukup jauh,” tutur Iri.
Apa kendala yang dihadapi saat hari pertama KBM berlangsung di dalam rumah? Iri mengaku tidak efektif, terutama setelah jam istirahat. Sebab, pemilik rumah menggunakan dapur rumahnya untuk memasak. “Anak-anak pada ribut bau makanan, sehingga dari mereka ada yang pulang,” papar Iri, seraya mengakui total guru di sekolahnya berjumlah 11 orang.
Beberapa siswa mengaku mengalami pegal-pegal, terutama saat menulis pelajaran. Sebab tubuh mereka harus telungkup di atas lantai. “Tangan dan kaki saya sering kesemutan. Saya ingin bersandar di tembok namun dilarang oleh Bu Guru,” ujar Supriatna (13) siswa kelas VII yang diamini siswa yang lainnya.
Ketua Yayasan Bina Bakti, Ajat Jatmika berharap kepada para dermawan memberikan sebagian rizki yang dimilikinya untuk pembangunan gedung SMP Bina Bakti. “Kami tidak memiliki pilihan lain selain mengharap belas kasihan orang lain. Jangankan untuk mendirikan gedung baru, membayar gaji guru juga kami belum tahu dananya dari mana. Apalagi dana BOS belum cair,” tukasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat akan berusaha semaksimal mungkin membantu pembangunan gedung SMP Bina Bakti yang ambruk. “Soal dananya sedang kami pikirkan berasal dari mana, pasalanya di kami tidak ada anggaran untuk perbaikan gedung sekolah swasta,” jelas Asep.
Diberitakan sebelumnya, gedung SMP Bina Bakti di Kampung Lebak Buah Desa Karyajaya Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, tiba-tiba ambruk, Rabu (5/2). (ahmadi/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.