TPST Cipeucang Diprotes
SERPONG, SNOL Sejumlah warga Kelurahan Serpong, Kota Tangerang Selatan, memprotes sistem pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Cipeucang. Mereka menilai sistem pengolahan sampah tidak sesuai yang diharapkan. Sebab, dari TPST tercium bau sampah yang menyengat sehingga mengganggu pernafasan.
Ketua RT 06/RW 04, Kelurahan Serpong, Nurdin, mengatakan, persoalan utama TPST adalah pengolahan sampahnya. “Kita berharap pengolahan sampah dilakukan secara baik sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya seperti bau yang sangat menyengat,” kata Nurdin.
Menurut Nurdin, pengelolaan sampah di TPST Cipeucang saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Bau sampah masih sangat menyengat. “Kita khawatir dampak bau tersebut dapat mempengaruhi kesehatan warga sekitar TPST,” kata Nurdin saat menghubungi Tangsel Pos (Satelit News grup), kemarin.
Dengan kondisi tersebut, Nurdin dan warganya meminta pemerintah setempat mencarikan solusi atas persoalan ini. Jika perlu, kata Nurdin, pemerintah menutup sementara TPST Cipeucang, sampai perbaikan sistem pengolahan sampahnya diperbaiki.
“Insya Allah, hari ini (Senin, 16/7) kami akan melayangkan surat keberatan ke Pemkot Tangsel. Kami meminta pemberhentian pengoperasian sementara TPST Cipeucang dengan alasan kesehatan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar bahwa sistem pengolahan sampah di TPST Cipeucang menggunakan teknologi tinggi ramah lingkungan. Dengan demikian, warga tidak perlu khawatir akan terjadi pencemaran lingkungan karena telah melalui serangkaian analisa dampak lingkungan.
“Oleh karena itu, kami menitip pesan kepada warga sekitar untuk bisa menjaga keamanan aset daerah yang ada. Kami optimis dengan dioperasikannya TPA Cipeucang ini akan mampu mengurangi masalah sampah perkotaan yang ada di Tangerang Selatan,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja saat pengoperasian TPST Cipeucang beberapa waktu lalu.
Hal serupa disampaikan Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan, Bambang P Rachmadi. Ia menjelaskan, pengoperasian TPA Cipeucang ini dapat menjawab kegamangan masyarakat terhadap masalah sampah perkotaan. Menurutnya, sampah tidak hanya membelit di Kota Tangerang Selatan saja, melainkan juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia. “Diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan penuh dari area 2,4 sampai 10 hektar. Dan ke depannya kami ingin luasnya bertambah lagi menjadi 20 hektar,” terang Bambang.(sam/bnn/fah)