Wabah DBD Serang Mutiara Pluit
TANGERANG, SNOL Sedikitnya tujuh warga Perumahan Villa Mutiara Pluit, Blok D7-8, RT 010/11, Kelurahan/Kecamatan Priuk dilarikan ke rumah sakit lantaran terserang wabah DBD. Warga menduga wabah DBD tersebut disebabkan saluran air yang tersendat akibat pembangunan proyek pembangunan perumahan oleh salah satu pengembang.
Jaeni, Ketua RT 10 mengatakan, DBD mulai menyerang warga sejak tanggal 20 Juni 2012 lalu. Penyakit tersebut ternyata menjangkit warga lainnya. Tercatat tujuh warga yang terdiri dari lima anak-anak dan dua orang dewasa telah dilarikan ke rumah sakit akibat DBD. “Gejalanya panas tinggi dan mimisan. Mereka semua dibawa ke rumah sakit,’ katanya, Minggu (15/7).
Saat ini, kata Jaeni, empat warga yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Sari Asih sudah sembuh dan kembali ke rumah. Sementara tiga warga lainnya masih dirawat. “Ada dua warga masih dirawat di ICU RS Dinda. Dan satu warga di RS Melati,” ungkapnya.
Menurutnya, timbulnya penyakit DBD ini merupakan imbas dari pembangunan salah satu perumahan, yang menyebabkan drainase Villa Mutiara Pluit di Blok D dan C tersendat. Sebelumnya warga sempat mendemo perumahan tersebut, tapi saluran drainase tetap tidak diperbaiki. “Memang akibat pembangunan perumahan itu, air di drainase rumah kami jadi menggenang. Hal ini memungkinkan timbulnya sarang nyamuk demam berdarah,” tutur Jaeni.
Jaeni mengungkapkan, dirinya sudah melaporkan serangan DBD ini ke Ketua RW 11 setempat untuk minta diberikan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Namun hingga kini, belum ada tanggapan. Sehingga, warga RT 10/11 terpaksa melakukan penanganan sendiri dengan kerja bakti dan fogging.
“Sejak pertama ada yang kena DBD, langsung dilaporkan. Tapi belum ada bantuan pemerintah yang datang. Katanya besok Senin (hari ini) baru datang ke lokasi. Selama menunggu bantuan itu, kita tangani sendiri,” keluhnya.
Jaeni berharap, Pemkot segera melakukan penanganan dengan memberikan pengobatan. Selain itu juga, Pemkot harus menstop pembangunan perumahan yang dituding menjadi biang keladinya. Sebab warga khawatir serangan DBD akan bertambah.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan dr Wibisono yang dikonfirmasi mengaku sedang cuti. Namun begitu, pihaknya sudah meminta kepada Puskesmas setempat untuk melakukan uji jentik guna memastikan penyebab serangan DBD tersebut. “Sudah kami terima laporannya, besok (hari ini) akan ada uji jentik, dari mana sumber jentik. Sebab, saat ini bukan musim DBD,” singkatnya.
Jika nanti terbukti bahwa jentik DBD berasal dari genangan air di perumahan sebagaimana diduga warga, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan tindakan lebih lanjut. “Coba nanti lihat hasil uji jentiknya. Soal penghentian pembangunan itu penangannya ada di dinas lain,” tandasnya. (pane/made)