Penolakan Kenaikan BBM Meluas
PMII Gelar Aksi Demo
SERANG Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meluas. Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Serang berunjukrasa di depan Kampus Untirta di Jalan Raya Serang Jakarta, Pakupatan, Kota Serang, Rabu (7/3/2012) sore.
Puluhan mahasiswa itu menolak harga BBM bersubsidi jenis premium dinaikan dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter pada tanggal 1 April 2012 mendatang. “Kenaikan BBM itu akan berdampak luas. Semua kebutuhan pokok masyarakat akan ikut naik. Jadi kami menolak dengan kenaikan BBM,” kata Galan Sandika koordinator aksi kepada wartawan.
Galan menyatakan, sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang bakal terkena imbas dari kebijakan pemerintan menaikan harga BBM yakni sembako. Selain itu tarif angkutan juga akan naik. “Kami tidak akan pernah menyetujui rencana kenaikan harga BBM karena kenaikan itu hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil,” kata Galan.
Jaminan pemerintah yang akan diberikan kepada masyarakat sebagai konpensasi dari kenaikan harga BBM berupa bantuan langsung pada masyarakat, dinilai Galan tidak akan berjalan maksimal. Sebaliknya, malah akan dijadikan kepentingan politik semata.
“Bantuan langsung kepada masyarakat yang akan dilakukan pemerintah tidak bisa menjamin kebutuhan masyarakat teratasi, pastinya kesengsaraan masyarakat akan terus meraja lela,” ucapnya.
Pendapat sama disampaikan Indra orator aksi lainnya. Dia mengatakan, jika kenaikan BBM hanya untuk menstabilkan perekonomian, pemerintah tidak perlu menaikan harga. Sebab, masih ada solusi lain seperti melakukan revitalisasi BBM, melakukan repormasi birokrasi pegawai pusat dan daerah agar pengeluaran gajinya tidak membengkak.
“Jadi, kalau tujuan kenaikan harga BBM hanya untuk menstabilkan tingkat perekonomian, pemerintah tidak perlu menaikan harga BBM. Tapi menjalankan solusi itu dan sulusi lainnya,” kata Indra.
Pihaknya lebih sepakat kalau kenaikan harga BBM hanya berlaku bagi kendaraan roda empat. Sedangkan BBM untuk kendaraan roda dua tidak perlu naik. “Mayoritas kendaraan roda dua ini dimiliki masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kalau kenaikannya merata, secara otomatis masyarakat tidak mampu akan kesulitan untuk menggunakan BBM,” ujarnya.
Ketua PC PMII Kota Serang Fika Maulan Rizki mendesak pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. “Itu harus dihentikan, jika tidak masyarakat yang ada di daerah akan dirugikan. Apalagi kebijakan pemerintah yang akan memberikan kompensasi sebagai imbalan dari kenaikan BBM tidak akan berjalan maksimal. Malah membudayakan masyarakat untuk mengantri hanya untuk mendapatkan bantuan langsung tunai,” tambahnya.(eman/fah)